Awal Angin Perubahan dari Mazda2 Sedan Baru
loading...
A
A
A
Bukan sedan namanya jika tidak menyenangkan dikendarai. Hal itu diamini oleh Mazda di Mazda2 Sedan. Prinsip Jinba Ittai dimana pengemudi mobil Mazda bisa menyatu dengan mobil yang dikendarai tetap terasa di mobil sedan kompak itu.
Mazda2 Sedan memiliki teknologi dinamika berkendara yang sangat canggih yakni G-Vectoring Control Plus (GVC Plus). Teknologi GVC Plus sangat canggih karena berupa sistem bantuan pengemudian dan pengaplikasian pengereman ringan pada roda sisi luar ketika mobil berbelok.
Pola itu menawarkan kestabilan saat pengemudi mengembalikan posisi kemudi menjadi lurus, saat keluar dari belokan. Jadinya Mazda2 Sedan bisa bereaksi lebih cepat saat kemudi ditekuk belok tiba-tiba dan tetap menawarkan pergerakan yang mulus sampai keluar dari belokan.
Tentu sensasi itu akan membuat pengemudi Mazda2 Sedan tidak akan pernah kehilangan momen dalam mengeksplorasi jantung mekanis yang ada di mobil sedan kompak andalan Mazda itu.
Apalagi performa mesin SKYACTIV-G 1.5, 4 silinder dengan kapasitas 1.496 cc, DOHC 16 Valve S-VT itu juga tak kalah menggoda. Mesin tersebut bisa menghasilkan tenaga maksimal sebesar 111 PS di kitiran 6.000 RPM dan torsi maksimal 144 Nm di kitiran 4.000 RPM.
l
Di tengah kenikmatan berkendara itu, menariknya Mazda justru memiliki fungsionalitas tinggi. Ruang bagasi yang ada di bagian belakang sangat akomodatif buat satu tas golf dan tiga koper besar. “Jadi mobil ini benar-benar dibuat secara proper sebagai sebuah sedan oleh Mazda,” tegas Kenny Wala.
Tentunya sebuah pernyataan menarik karena setidaknya Mazda2 Sedan memang bisa membawa angin perubahan di segmen mobil sedan kompak yang telah lama stagnan.
Mazda2 Sedan memiliki teknologi dinamika berkendara yang sangat canggih yakni G-Vectoring Control Plus (GVC Plus). Teknologi GVC Plus sangat canggih karena berupa sistem bantuan pengemudian dan pengaplikasian pengereman ringan pada roda sisi luar ketika mobil berbelok.
Pola itu menawarkan kestabilan saat pengemudi mengembalikan posisi kemudi menjadi lurus, saat keluar dari belokan. Jadinya Mazda2 Sedan bisa bereaksi lebih cepat saat kemudi ditekuk belok tiba-tiba dan tetap menawarkan pergerakan yang mulus sampai keluar dari belokan.
Tentu sensasi itu akan membuat pengemudi Mazda2 Sedan tidak akan pernah kehilangan momen dalam mengeksplorasi jantung mekanis yang ada di mobil sedan kompak andalan Mazda itu.
Apalagi performa mesin SKYACTIV-G 1.5, 4 silinder dengan kapasitas 1.496 cc, DOHC 16 Valve S-VT itu juga tak kalah menggoda. Mesin tersebut bisa menghasilkan tenaga maksimal sebesar 111 PS di kitiran 6.000 RPM dan torsi maksimal 144 Nm di kitiran 4.000 RPM.
l
Di tengah kenikmatan berkendara itu, menariknya Mazda justru memiliki fungsionalitas tinggi. Ruang bagasi yang ada di bagian belakang sangat akomodatif buat satu tas golf dan tiga koper besar. “Jadi mobil ini benar-benar dibuat secara proper sebagai sebuah sedan oleh Mazda,” tegas Kenny Wala.
Tentunya sebuah pernyataan menarik karena setidaknya Mazda2 Sedan memang bisa membawa angin perubahan di segmen mobil sedan kompak yang telah lama stagnan.
(wsb)