Kenali 7 Penyebab Tabrakan Beruntun dan Cara Menghindarinya
loading...
A
A
A
Kondisi tersebut dapat menyebabkan kecelakaan beruntun karena pengendara akan sulit menghindari mobil di depan yang pindah lajur secara mendadak ketika sedang berada di kecepatan tinggi.
4. Melaju di Bahu Jalan Tol
Bahu jalan tol hanya untuk kondisi darurat dan tidak boleh dipakai untuk berkendara dengan alasan apa pun. Dalam banyak kasus, ada kendaraan darurat ditabrak dari belakang oleh pengguna bahu jalan.
Bahkan, tak jarang menabrak mobil lain di lajur utama akibat menghindar dari mobil yang berhenti darurat di bahu jalan. Untuk itu, tidak dianjurkan untuk menggunakan bahu jalan jika bukan berdasarkan arahan dari petugas kepolisian yang berpatroli.
5. Terdistraksi Ponsel
Banyak pengemudi mobil memainkan ponsel mereka padahal sedang berkendara dengan kecepatan tinggi. Ketidakwaspadaan itu membuat konsentrasi terpecah dan bisa pindah lajur tanpa disadari. Situasi ini dapat membahayakan pengguna jalan tol lainnya dan bisa menyebabkan kecelakaan beruntun.
6. Microsleep
Microsleep atau tertidur sejenak tanpa sadar menjadi hal yang kerap dialami seorang pengendara yang melakukan perjalanan jarak jauh. Tanpa disadari seorang pengendara tertidur dan bisa membawa mobil mereka pindah lajur dengan cepat. Tentu saja itu sangat berisiko dan dapat menyebabkan tabrakan beruntun. Solusi paling tepat untuk mengantuk yaitu beristirahat dan tidur dengan waktu minimal 15 menit.
7. Lampu Rem Mobil Mati
Lampu rem yang tidak aktif juga dapat menyebabkan kecelakaan beruntun karena mobil di belakang tidak mengetahui jika kendaraan di depannya melakukan pengereman.
Jika tak terlalu fokus, maka pengendara di belakang bisa menghantam mobil di depan dan memicu tabrakan beruntun.
Padahal ada langkah sederhana untuk mengecek lampu rem, yaitu dengan menginjak pedal rem sebelum jalan. Nyala sinar lampu rem akan terlihat di tembok garasi rumah. Pastikan lampu sein juga berfungsi dengan melakukan hal yang sama.
4. Melaju di Bahu Jalan Tol
Bahu jalan tol hanya untuk kondisi darurat dan tidak boleh dipakai untuk berkendara dengan alasan apa pun. Dalam banyak kasus, ada kendaraan darurat ditabrak dari belakang oleh pengguna bahu jalan.
Bahkan, tak jarang menabrak mobil lain di lajur utama akibat menghindar dari mobil yang berhenti darurat di bahu jalan. Untuk itu, tidak dianjurkan untuk menggunakan bahu jalan jika bukan berdasarkan arahan dari petugas kepolisian yang berpatroli.
5. Terdistraksi Ponsel
Banyak pengemudi mobil memainkan ponsel mereka padahal sedang berkendara dengan kecepatan tinggi. Ketidakwaspadaan itu membuat konsentrasi terpecah dan bisa pindah lajur tanpa disadari. Situasi ini dapat membahayakan pengguna jalan tol lainnya dan bisa menyebabkan kecelakaan beruntun.
6. Microsleep
Microsleep atau tertidur sejenak tanpa sadar menjadi hal yang kerap dialami seorang pengendara yang melakukan perjalanan jarak jauh. Tanpa disadari seorang pengendara tertidur dan bisa membawa mobil mereka pindah lajur dengan cepat. Tentu saja itu sangat berisiko dan dapat menyebabkan tabrakan beruntun. Solusi paling tepat untuk mengantuk yaitu beristirahat dan tidur dengan waktu minimal 15 menit.
7. Lampu Rem Mobil Mati
Lampu rem yang tidak aktif juga dapat menyebabkan kecelakaan beruntun karena mobil di belakang tidak mengetahui jika kendaraan di depannya melakukan pengereman.
Jika tak terlalu fokus, maka pengendara di belakang bisa menghantam mobil di depan dan memicu tabrakan beruntun.
Padahal ada langkah sederhana untuk mengecek lampu rem, yaitu dengan menginjak pedal rem sebelum jalan. Nyala sinar lampu rem akan terlihat di tembok garasi rumah. Pastikan lampu sein juga berfungsi dengan melakukan hal yang sama.
(dan)