Atasi COVID-19, Jebolan Insight Investment Management Manfaatkan Medsos
loading...
A
A
A
JAKARTA - Media sosial masih bisa menjadi andalan bagi para pelaku usaha kecil dalam memulai bisnisnya, terlebih di masa pandemik COVID-19. Setidaknya itu dialami oleh Matsani. (Baca juga: Netizen Harus Hati-hati Beli Produk Murah di Medsos, Ini Alasannya )
Dia adalah jebolan program CSR pelatihan dan pengembangan bagi masyarakat kurang mampu atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang digagas oleh PT Insight Investment Management bersama Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM).
Matsani merasa bersyukur bisa mengikuti pelatihan dan membuka barber atau cukur rambut di rumahnya. "Setelah terkena PHK, saya mencoba mencari lapangan kerja dan akhirnya dapat info adanya pelatihan dan magang barbershop di YIIM. Saya tertarik mengikutinya dan setelah ikut pelatihan, memberanikan diri membuka barber atau cukur rambut di rumah," katanya seraya menyebutkan sebelumnya dia adalah sopir pribadi.
Pelatihan barber yang diikutinya berlangsung selama satu bulan (Februari-Maret) 2020. Mengingat saat ini masih di masa pandemik COVID-19, maka pratik pangkas rambutnya yang diberi nama Reveu Rafatar menerapkan standar protokol kesehatan.
Tempat cukur rambutnya memang berada di dalam gang di daerah Kebayoran lama, Jakarta Selatan, tapi pelanggannya tetap berdatangan. "Sempat menurun karena COVID-19, tapi setelah masa transisi PSBB mulai ramai lagi. Saya promosikan di media sosial, jadi banyak teman-teman yang datang ke sini," kata Matsani.
Dia pun berharap perekonomian Indonesia bisa kembali pulih. "Saya berharap bisa sewa toko untuk cukur rambut di pinggir jalan," harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim CSR PT Insight Investment management, Suluh Rahardjo, mengatakan, program CSR ini merupakan program tahunan yang telah berjalan sejak 2018. Programnya berupa pelatihan kepada masyarakat yang tidak mampu atau terkena PHK.
"Sejak 2018 minat masyarakat yang mengikuti pelatihan cukup tinggi, namun kami melakukan seleksi secara ketat agar melahirkan entrepreneur baru," katanya.
Dia menyebutkan, pelatihan yang telah dan sedang dilakukan antara lain, pelatihan barber atau cukur rambut, service AC, membuat Kue, sablon, barista, dan kerajinan tangan.
Sampai saat ini, ungkap Suluh, dari ribuan masyarakat yang mendaftar, hampir 500 orang telah mengikuti pelatihan dan membuka lapangan kerja. "Pelatihan ini merupakan salah satu program CSR PT Insight Investment Management dengan YIIM dalam mengasah keahlian meningkatkan pendapatan," imbuh Suluh.
Harapannya, ungkap dia, masyarakat yang telah mendapatkan pelatihan dapat mengajarkan kepada yang lain. Mereka juga bisa menjadi entrepreneur baru sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan.
Dia adalah jebolan program CSR pelatihan dan pengembangan bagi masyarakat kurang mampu atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang digagas oleh PT Insight Investment Management bersama Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM).
Matsani merasa bersyukur bisa mengikuti pelatihan dan membuka barber atau cukur rambut di rumahnya. "Setelah terkena PHK, saya mencoba mencari lapangan kerja dan akhirnya dapat info adanya pelatihan dan magang barbershop di YIIM. Saya tertarik mengikutinya dan setelah ikut pelatihan, memberanikan diri membuka barber atau cukur rambut di rumah," katanya seraya menyebutkan sebelumnya dia adalah sopir pribadi.
Pelatihan barber yang diikutinya berlangsung selama satu bulan (Februari-Maret) 2020. Mengingat saat ini masih di masa pandemik COVID-19, maka pratik pangkas rambutnya yang diberi nama Reveu Rafatar menerapkan standar protokol kesehatan.
Tempat cukur rambutnya memang berada di dalam gang di daerah Kebayoran lama, Jakarta Selatan, tapi pelanggannya tetap berdatangan. "Sempat menurun karena COVID-19, tapi setelah masa transisi PSBB mulai ramai lagi. Saya promosikan di media sosial, jadi banyak teman-teman yang datang ke sini," kata Matsani.
Dia pun berharap perekonomian Indonesia bisa kembali pulih. "Saya berharap bisa sewa toko untuk cukur rambut di pinggir jalan," harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim CSR PT Insight Investment management, Suluh Rahardjo, mengatakan, program CSR ini merupakan program tahunan yang telah berjalan sejak 2018. Programnya berupa pelatihan kepada masyarakat yang tidak mampu atau terkena PHK.
"Sejak 2018 minat masyarakat yang mengikuti pelatihan cukup tinggi, namun kami melakukan seleksi secara ketat agar melahirkan entrepreneur baru," katanya.
Dia menyebutkan, pelatihan yang telah dan sedang dilakukan antara lain, pelatihan barber atau cukur rambut, service AC, membuat Kue, sablon, barista, dan kerajinan tangan.
Sampai saat ini, ungkap Suluh, dari ribuan masyarakat yang mendaftar, hampir 500 orang telah mengikuti pelatihan dan membuka lapangan kerja. "Pelatihan ini merupakan salah satu program CSR PT Insight Investment Management dengan YIIM dalam mengasah keahlian meningkatkan pendapatan," imbuh Suluh.
Harapannya, ungkap dia, masyarakat yang telah mendapatkan pelatihan dapat mengajarkan kepada yang lain. Mereka juga bisa menjadi entrepreneur baru sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan.
(iqb)