Lebih Tiga Dekade Berkiprah, FIF Tak Sekadar Membiayai Kendaraan

Sabtu, 15 Oktober 2022 - 20:36 WIB
loading...
Lebih Tiga Dekade Berkiprah, FIF Tak Sekadar Membiayai Kendaraan
FIF Group telah berkontribusi di bisnis pembiayaan selama tiga dekade. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Ekosistem pembiayaan multifinance terus berkembang mengikuti tren perkembangan zaman dan teknologi. Termasuk dalam hal pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat. Jika dulu masyarakat harus mengakses lembaga pembiayaan dengan cara konvensional yakni melalui kantor cabang, kini masyarakat bisa mengakses darimana saja dengan mudah.

Inovasi yang dihadirkan lembaga multifinance itu sangat membantu masyarakat untuk mengakses keuangan. Hal itulah yang dialami Ahmad Rohadi (49) pengemudi ojek online yang sudah beberapa kali menjadi nasabah PT Federal International Finance Group (FIF Group). Pemilik Honda Vario bernopol B 5709 TCW itu mengaku sangat terbantu dengan kehadiran platform digital yang dibesut FIF Group yakni FIF Group Mobile Costumer (FMC). “Saya bisa melihat vtanggal jatuh tempo cicilan, termasuk jika terlambat berapa dendanya,”ujarnya saat ditemui di Jalan Jatayu Kebayoran Lama Jakarta Selatan, kemarin.

Pria yang mengaku bermukim di Duren Sawit Jakarta Timur itu mengungkapkan, dengan kehadiran platform digital FIF Group dirinya tak perlu khawatir terlambat membayar cicilan motor Honda Vario yang dimilikinya. “Pekerjaan saya setiap hari di jalan, jadi bisa pantau kapan saja. Pembayaram cicilan bisa dilakukan melalui AstraPay, sehingga tinggal transfer melalui handphone saja tak perlu repot ke mesin ATM,”sebutnya.



Bagi Rohadi, begitu dia minta disapa, era digital banyak memberikan kemudahan kepada dirinya. Dia lebih bisa berfokus untuk bekerja, waktu pun tak lagi terbuang percuma hanya untuk menunggu antrean di mesian ATM. “Yang paling penting jika kita terlambat bayar cicilan ada notifikasi. Enggak ada cara menagih yang kasar, mencicil di FIF nyaman kita gak perlu deg-deg an didatangi debt collector,”ungkapnya.

Selain membiaya kendaraan roda dua, FIF Group juga terus melakukan inovasi dan melebarkan sayapnya ke pembiayaan lainnya. Salah satunya melalui Spektra yang melayani pembiayaan elektronik seperti laptop, handphone, AC, TV, kulkas dan lainnya. Juga perabot rumah tangga seperti furnitur, lemari, spring bed dan perangkat lainnya. Layanan pembiayaan dari Spektra dapat ditemukan di sebagian besar toko elektronik, gadget, dan furniturdengan syarat mudah. “Saya pernah menggunakan fasilitas Spektra untuk membeli TV 40 inci, prosesnya mudah tidak rumit,”kata Ryan Firdaus (29). Pria yang bekerja sebagai sipir di Lapas Cipinang itu mengatakan, kemudahan tak hanya saat proses pengajuan, tetapi juga saat pembayaran cicilan. “Bisa ditransfer dengan pembayaran digital. Bunga pinjamannya juga tak besar,”kata pria yang bermukim di Jl Darma Putra X Kebayoran Lama Jakarta Selatan itu.

FIF Group juga memiliki produk Danastra untuk pembiayaan multiguna seperti modal kerja, modal nikah, pembiayaan pendidikan, pembiayaan kesehatan, pembiayaan renovasi, liburan dan berbagai macam kebutuhan lainnya untuk pendukung kehidupan dengan syarat mudah.

Tak berhenti disitu, FIF Group juga menghadirkan Amitra yang merupakan Platform Syariah yang dikelola FIF Group untuk pembiayaan syariah yang sesuai dengan dengan syariah Islam dan fatwa Dewan Syariah Nasional MUI. Amitra melayani pembiayaan perjalanan religi seperti Umroh Reguler dan Umroh Plus. Serta pembiayaan sepeda motor baru Honda dan sepeda motor bekas berkualitas secara Syariah

Sebagai bagian dari Astra Financial, FIF Group terus melakukan transformasi digital sesuai dengan perkembangan kemajuan teknologi digital yang makin masif. Transformasi yang dilakukan tersebut tak sekadar memberikan kemudahan bagi masyarakat, namun juga sesuai dengan harapan Otoritas jasa Keuangan (OJK) agar industri ultifinance masuk ke level bisnis yang hanya bisa diraih lewat pendekatan teknologi atau transformasi digital.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya yang juga Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono saat ditemui di pameran GIIAS 2022 belum lama ini mangatakan, pertumbuhan multifinance sangat baik di tengah kondisi ekonomi nasional masih dalam masa pemulihan. OJK, lanjut dia, mendorong segmen multifinance lebih sehat, kuat dan sustainable.

Dia pun menilai, Astra Financial Group memiliki risk manajemen, tata kelola yang baik, dan dikelola oleh para manajemen yang profesional. “Kami pun mendorong lembaga pembiayaan untuk memberikan kemudahan fasilitas bagi masyarakat untuk mendapatkan pembiayaan, dan Astra Financial memiliki ekosistem yang kuat,”tegasnya.

Membiayai Beragam Kebutuhan

Di usianya yang menginjak 33 tahun, FIF Group terus melakukan ekspansi dalam memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat. FIF Group menghadirkan FINATRA (Productive Financing) sebagai solusi finansial bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ingin menumbuhkan dan mengembangkan usahanya. FINATRA memberikan kemudahan akses modal usaha bagi pelaku UMKM yang memiliki latar belakang baik dan memiliki keinginan untuk maju.

Chief Executive Officer (CEO) FIF Group , Margono Tanuwijaya dalam keterangan resminya mengatakan, hadirnya FINATRA diharapkan dapat mendorong kebangkitan perekonomian Indonesia. “Mengutip data Kementerian Koperasi dan UMKM, sebanyak 61,97% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia merupakan kontribusi dari UMKM,”sebutnya. Kehadiran FINATRA, lanjut dia, diharapkan dapat menambah stimulus dan memperkuat kebangkitan perekonomian Indonesia. Terlebih sektor UMKM juga menjadi penyerap tenaga kerja paling besar, yaitu sebesar 97%.

Sedangkan Microfinancing Division Head, Cicilia Tri Hapsariningtyas, menyatakan FINATRA menawarkan beragam kemudahan bagi para pelaku UMKM. Pelaku UMKM bisa mendapatkan akses pembiayaan modal usaha dengan pengajuan plafon mulai dari Rp 25 juta hingga Rp 250 juta dengan tenor maksimal 5 tahun. “Selain itu, FINATRA juga menawarkan proses pembiayaan yang cepat dengan durasi maksimal 3 hari lamanya,” katabnya.

Dalam proses pengajuan pembiayaan modal usaha FINATRA, pelaku UMKM dapat menggunakan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) kendaraan roda empat maupun roda dua maupun sertifikat hak milik sebuah properti. Cicilia mengharapkan FINATRA dapat menjadi mesin pertumbuhan di sektor productive financing dengan menembus Pembiayaan Mikro dan memberikan layanan terbaiknya.

Tak hanya memberikan layanan komersial, FIF Group juga menghadirkan program dana bergulir ini merupakan salah satu cara bagi mereka yang kesulitan modal untuk meningkatkan kemampuan UMKM dalam bidang usaha masing-masing, dengan memberikan bantuan pinjaman tanpa bunga. Nilai pinjaman yang diberikan berkisar antara Rp 1 juta sampai dengan Rp 20 juta.

Mimi Nurhasanah, pengusaha krupuk di daerah Cilandak, Jakarta mengaku, dana bergulir UMKM FIF Group sangat membantu perekonomian keluarganya. “Suami juga ikut membantu mengedarkan krupuk dagangan kami ke warung-warung sekitar lingkungan. Saya tetap semangat untuk terus berusaha dapat mengembalikan angsuran ke FIF Group, karena ini juga amanah yang wajib kita pergunakan dengan baik,” ujar Mimi, yang dapat pinjaman dari tahun 2016, 2017 dan 2020 dan sekarang bertahap juga jual pakaian, karpet dan mukena.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, peran lembaga pembiayaan seperti Astra Financial sangat diperlukan masyarakat. Terlebih yang menghadirkan kemudahan bagi masyarakat. “Sekarang ini era digital, dengan dukungan platform digital tentu akan semakin mempermudah akses masyarakat,”tegasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.



Multifinance memiliki peluang besar untuk bertumbuh karena rasio penyaluran kredit perbankan terhadap PDB baru 35%. “Sementara Singapura 100% rasio penyaluran kredit terhadap PDB,”sebutnya, kemarin. Dia menilai, banyak sektor usaha dan konsumsi belum tercover layanan perbankan tradisional. Hal ini membuka peluang bagi multifinance. “Terlebih, 80% UMKM membutuhkan pembiayaan untuk memulai usahanya pascapandemi,”kata Bhima.

Dengan adanya digitalisasi, lanjut dia, peluang bertumbuh multifinance cukup besar dibandingkan perbankan. Multifinance memiliki kelincahan, salah satunya bisa menggabungkan pendekatan oline dengan pendekatan secara tatap muka untuk melakukan analisis kredit. "Itu poin unggul dibandingkan fintech,”katanya.

Multifinance juga bisa menyasar UMKM, segmen mikro dan ultra mikro, diamana perbankan kesulitan mengakses. Bhima mengatakan, Multifinance sudah terlatih untuk melayani segmen masyarakat kelas menengah kebawah, salah satunya memalui pembiayaan motor. “Fintech akses mudah tapi bunganya tinggi, sedangkan perbankan cukup rumit prosesnya. Maka ditengah adalah keunggulan multifinance. Merkea bisa menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat,”tutupnya.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3064 seconds (0.1#10.140)