Sekolah Pemenang Toyota Eco Youth Ke-10 Bertolak ke Jepang

Selasa, 14 Februari 2017 - 18:02 WIB
Sekolah Pemenang Toyota Eco Youth Ke-10 Bertolak ke Jepang
Sekolah Pemenang Toyota Eco Youth Ke-10 Bertolak ke Jepang
A A A
JAKARTA - SMK PGRI Telagasari, Karawang, Jawa Barat, sebagai peraih gelar Best of The Best dalam kompetisi lingkungan hidup Toyota Eco Youth (TEY) ke-10 bertolak ke Tokyo, Jepang, atas undangan dari Toyota Indonesia untuk mengikuti Eco Education Trip.

Tim yang terdiri dari dua orang siswa Taupik Jamaludin dan Alan Maulana, serta satu orang guru pendamping Yayan Sopyanudin, mengikuti kegiatan di negeri sakura tersebut, pada 3-9 Februari 2017.

Vice President Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Henry Tanoto mengatakan, bahwa aktivitas ini merupakan bagian dari apresiasi Toyota Indonesia kepada para pemenang TEY, sekaligus memberi kesempatan kepada mereka untuk menambah pengetahuan, khususnya di bidang lingkungan hidup.

Selama di Jepang, para siswa dan guru ini tidak hanya mengunjungi berbagai tempat wisata dan kebudayaan Jepang, tapi juga memperluas wawasan mereka mengenai lingkungan dan teknologi automotif Toyota di Toyota Shirakawa-go Eco Institute, salah satu situs pelestarian budaya dan lingkungan yang dikelola Toyota Motor Corporation.

“Semoga melalui Eco Education Trip ini, para siswa dan guru pendamping dari SMK PGRI Karawang mendapatkan wawasan yang tidak hanya berkaitan dengan lingkungan dan teknologi automotif, tapi juga nilai-nilai positif dari sosial budaya negara Jepang,” ujar Henry, dalam siaran persnya, Selasa (14/2/2017).

Tim SMK PGRI Telagasari, Karawang, berhasil meraih predikat Best of The Best setelah proyek mereka untuk kategori Science dengan proposal berjudul “Generator Electrical Circulatory System 750 Watt” berhasil mengalahkan total 2.534 proposal yang masuk ke panitia TEY ke-10, yang berasal dari kategori Science dan Social.

Pada pengumuman pemenang TEY ke-10 yang diselenggarakan Desember 2016 lalu, mereka berhasil mendapat penilaian tertinggi dari tim juri yang terdiri dari pakar lingkungan hidup, pakar pendidikan, pakar media sosial, serta tim dari Toyota Indonesia.

Proposal siswa SMK PGRI Telagasari ini membahas tentang distribusi listrik di daerah Telagasari yang sudah dapat dinikmati oleh 90% masyarakat, namun di sekolah tersebut masih sering terjadi padam listrik.

Pihak sekolah mencoba mengatasi masalah ini dengan menggunakan genset sebagai pengganti sumber listrik PLN. Namun, genset yang diharapkan menjadi solusi tersebut malah menimbulkan polusi udara yang mengganggu pernafasan, serta polusi suara.

Sehingga, lahirlah ide Pembangkit Listrik Tanpa BBM (Electrical Circulatory System) sebagai pengganti generator dengan keunggulan yang dimiliki. Electrical Circulatory System ini tidak perlu menggunakan BBM, tidak menimbulkan suara bising, dan sistem perawatan, dan pengoprasiannya juga terbilang mudah.

Sistem kerja dari generator ini adalah dengan menggunakan pola sirkulasi yang menghasilkan energi untuk penerangan sekaligus memberikan energi kembali untuk alat itu sendiri.

“Generasi muda Indonesia kaya akan ide-ide lingkungan kreatif dan inovatif yang nantinya akan memperkaya serta meningkatkan daya saing bangsa Indonesia. Kami sangat senang dapat memfasilitasi adik-adik SMK PGRI Telagasari melakukan studi banding ke Jepang," kata Vice President Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Warih Andang Tjahjono.

"Kami yakin ilmu dan pengalaman yang diperoleh akan diimplementasikan untuk menciptakan hasil karya yang dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia yang lebih luas dalam meningkatkan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan,” ujarnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0522 seconds (0.1#10.140)
pixels