Dominasi Pangsa Pasar, Tesla Saingi Porsche dalam 15 Tahun

Sabtu, 05 Oktober 2019 - 08:01 WIB
Dominasi Pangsa Pasar,...
Dominasi Pangsa Pasar, Tesla Saingi Porsche dalam 15 Tahun
A A A
PALO ALTO - Dominasi Tesla makin tidak terbendung. Meski baru berusia 15 tahun, Tesla Inc mampu menjadi pesaing terkuat Porsche AG dalam industri mobil listrik. Pada kuartal pertama tahun ini, Tesla berhasil menyalip penjualan Porsche.

Tesla membukukan penjualan sebanyak 158.200 unit dibandingkan Porsche sebanyak 133.848 unit. Selisihnya 24.352 unit. Persaingan itu semakin menguat setelah dirilisnya Tesla Model S dan Porsche Taycan. Sejauh ini Tesla menawarkan tiga varian, yakni Tesla Model S, Model X, dan Model 3.

Adapun Porsche menawarkan Porsche Taycan sebagai mobil listrik pertama. Mobil Model S milik Tesla dijual sekitar USD79.990 (Rp1,1 miliar) di pasar Amerika Serikat (AS), sedangkan Taycan termurah USD150.900 (Rp2,1 miliar).

Tesla yang mendominasi pasar mobil listrik berhasil menjual sekitar 95.000 unit pada kuartal ketiga (Q3) tahun ini. “Perhitungan kami harus dilihat konservatif karena kami hanya menghitung mobil yang sudah dikirim ke pelanggan dan memiliki data yang benar,” ungkap Tesla, dikutip Business Insider.

Meski terbilang tinggi, penjualan itu masih kurang memuaskan investor dan membuat saham Tesla anjlok sekitar 4%. Adapun dalam surat elektronik yang bocor, CEO Tesla Elon Musk mengatakan Tesla memiliki peluang cukup besar untuk mencetak rekor baru dan menjual 100.000 unit untuk pertama kali.

Untuk menggoda konsumen, Tesla terus melengkapinya dengan fitur-fitur menarik. Mobil itu dilengkapi perangkat lunak terbaru yang dapat dipasangi Netflix, YouTube, atau Spotify. Mobil tersebut juga lebih pintar dari pendahulunya karena sudah memiliki sistem driver-assistance yang lebih canggih untuk parkir, meskipun tanggung jawab keselamatan tetap dijatuhkan kepada pemilik.

Tesla termasuk pemain baru di dalam industri automobile. Hanya, segmennya lebih spesifik dan tidak bersaing langsung dengan produk konvensional. Didirikan pada 2003, perusahaan berpendapatan USD21,461 miliar (Rp304 triliun) pada 2018 itu awalnya hanya menjual satu mobil. Desainnya diakui elegan.

Dengan respons yang baik dari pasar AS selama masa uji coba, Tesla terus berinovasi dan merancang beragam model baru mobil listrik. Pada 2012, perusahaan yang bermarkas di Palo Alto itu menggebrak pasar automobile AS dengan merilis sedan Model S yang terbukti lebih cepat, lebih hemat, dan lebih jauh.

Waktu yang ditempuh Tesla untuk membangun kredibilitas dan reputasi terbilang cepat. Keberadaannya memberikan ancaman serius terhadap Porsche dalam dunia mobil listrik. Hal itu juga pernah dilakukan Ford Mustang (1965) dan Chevy Corvette (1953) saat mereka berupaya mengikis dominasi Jerman secara bertahap.

Para ahli mengatakan bahwa bisnis mobil tidaklah mudah. Banyak perusahaan automobile yang berusia pendek dan harus gulung tikar, mulai Tucker 48 (1948–1949) hingga Fisker Automotive (2007–2014). Bahkan, perusahaan sekelas Aston Martin mengalami tujuh kali kebangkrutan.

Tesla pun sempat bangkrut. “Kendati demikian, Tesla kembali bangkit dan menjadi pesaing terbesar Porsche untuk teknologi masa depan,” tulis Matthew DeBord di Business Insider. “Hal itu tidak berarti Tesla dan Porsche bersaing dalam arti sebenarnya. Namun ketika kata Taycan diperbincangkan, kata Tesla akan segera mengikuti,” tambahnya.

Mobil terbaru Tesla, Model 3, berhasil mencatat rekor baru setelah terjual 250.000 unit pada 2018. Sejauh ini, pasar mobil listrik di dunia dikuasai Tesla, meski potongannya sangat kecil dibandingkan mobil konvensional, yakni sekitar dua juta unit pada 2018. Namun, Porsche tetap memiliki brand yang sangat kuat.

Sebagian besar orang di AS dan Eropa mengenal Porsche sebagai mobil bermerek, awet, dan mahal. Begitu pun ketika Porsche akan merilis mobil listrik pertama, Taycan. Banyak orang yang menanti mobil itu di jalan raya. Meski harganya berada di atas Tesla, Taycan sering disebut sebagai pembunuh reputasi Tesla.

Sampai sekarang, Porsche tidak mengeluarkan keterangan yang detail terkait Taycan. Namun, banyak kritikus yang terkesan setelah diberi kesempatan mengendarainya di Eropa. “Taycan akan meneruskan kisah sukses brand kami yang berlangsung selama lebih dari 70 tahun,” kata Chairman Porsche, Oliver Blume.

Di dunia mobil konvensional, Porsche tidak terkalahkan. Mobil sport 911 yang diproduksi sejak 1960-an masih dianggap sebagai mobil terbaik. Selain itu, Porsche menciptakan pasar baru mobil mewah sport SUV pada awal 2000-an dengan merilis Cayenne. Padahal, pasar mobil sport disebut tidak rasional secara bisnis.

Porsche juga memiliki kesempatan untuk bangkit dalam industri mobil listrik. Apalagi, sebagian eksekutif Tesla juga banyak yang mundur, mulai Kepala Teknologi JB Straubel hingga VP Operasi Eropa Jan Oehmicke. Analis dari Credit Suisse, Dan Levy, meramalkan pendapatan Tesla kemungkinan besar akan turun.

Bagaimana kisah kelanjutan masa depan Tesla, semua bergantung pada strategi bisnis yang dilakukannya. Bagaimanapun ke depan, persaingan mobil listrik akan semakin ketat. Pemainnya pun akan terus bertambah banyak. Siapa yang bisa menawarkan apa yang diinginkan konsumen, merekalah yang akan menjadi pemenangnya.

Pasar Indonesia


Di Indonesia, Tesla sudah mulai memiliki para penggemar. Deddy Corbuzier mungkin menjadi salah satu di antara sedikit orang di Indonesia yang telah membeli mobil listrik Tesla Model 3. Dia pun siap menikmati berkendara tanpa terkena aturan ganjil-genap di Jakarta. "The first #teslamodel3 midnight silver in Indonesia Finally arrived!!," ungkap Deddy dalam mengungkapkan kegembiraannya karena mobil pesanannya telah tiba.

Pria plontos yang memiliki nama lengkap Andreas Deodatus Deddy Cahyadi Sunjoyo ini menceritakan bagaimana pengalaman saat berada dalam kabin dan saat mengendarai Tesla Model 3 yang baru saja dia beli yang memiliki fitur AutoPilot. "Rasanya kaya nyetir Smartphone.. Also the first car yang nggak kena ganjil-genap," tulis Deddy.

Seperti diketahui, mobil listrik memang menjadi salah satu dari 12 kategori kendaraan yang bebas dari peraturan ganjil-genap di sebagian ruas jalan Jakarta. Pabrikan mobil listrik Amerika Serikat Tesla mengeluarkan Model 3 dalam tiga varian, yakni Standard Range Plus, Long Range, dan Performance.

Kendaraan listrik asal AS ini memiliki fitur yang canggih dan kekinian dengan hadirnya AutoPilot, Autopark, Adaptive Cruise Control, dan Auto Lane Change hingga fitur kamera 360 derajat. Di negara asalnya, mobil ini dihargai sekitar USD35.000 (setara dengan Rp494 juta) dengan memiliki jangkauan 220 mil (354 km) untuk sekali pengisian daya baterai dengan kecepatan maksimum 209 km per jam.

Bukan hanya Deddy, Bambang Soesatyo yang baru saja resmi menjabat ketua MPR juga merupakan penggemar berat Tesla. Bahkan, dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Bamsoet (panggilan akrab Bambang Soesatyo) tercatat memiliki dua mobil listrik canggih tersebut, yakni Tesla Model X dan Tesla Model S.

Dua mobil Tesla ini melengkapi jajaran mobil-mobil mewahnya seperti Land Rover Jeep, Bentley Mulsanne, Jeep Rubicon, Rolls-Royce Phantom, Toyota Fortuner Jeep, Mercedes Benz S 400, Hummer H2 Jeep, Lamborghini, serta Ferrari.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1588 seconds (0.1#10.140)