Ternyata Partikel Kecil Plastik Bisa Pengaruhi Pemanasan Global

Sabtu, 25 Juli 2020 - 09:12 WIB
“Ini mengkhawatirkan, partikel-partikel mikroplastik yang terbang menuju salju dan daerah yang tertutup es, seperti Greenland dan Arctic, dapat menggelapkan permukaan sehingga mengurangi albedo permukaan dan dapat mempercepat pencairan es dan salju,” kata Evangeliou. (Baca juga: Jenderal Polisi Pembantu Kaburnya Djoko Tjandra Berujung Pidana)

Albedo adalah ukuran seberapa banyak cahaya yang mengenai permukaan dan dipantulkan tanpa diserap. Padahal, tumpukan es dan salju di kutub membantu mendinginkan suhu bumi. Albedo yang lebih rendah pada gilirannya akan menyebabkan pencairan es dan salju meningkat, dan kemudian ke reflektivitas yang lebih rendah. “Permukaan atau materi gelap, seperti mikroplastik, menurunkan reflektivitas ini sehingga es menyerap lebih banyak panas,” tambahnya.

Andreas Stohl juga mengungkapkan bahwa partikel plastik dari ban termasuk dalam kategori bahan beracun yang merupakan ancaman nyata bagi manusia dan satwa liar. Ia telah meminta produsen ban untuk menemukan cara menciptakan ban baru yang mampu mengurangi mikroplastik.

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa mikroplastik ditemukan di bagian gandum dan selada yang dapat dimakan. Artinya, ini sangat berbahaya bagi manusia yang biasa mengonsumsi makanan tanpa dibersihkan dan dimasak terlebih dahulu, khususnya buah-buahan. (Lihat videonya: Usai Memesan Minuman, Seorang Pengunjung Warkop Tiba-tiba Meninggal)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan adanya kebutuhan mendesak untuk mencari tahu lebih lanjut tentang dampak mikroplastik pada kesehatan manusia. Pencarian bukti menunjukkan bahwa partikel plastik dari ban dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh akan dilakukan sesegera mungkin.

Meski begitu, perusahaan ban telah menolak hasil penelitian yang dilakukan para peneliti. Mereka mengklaim bahwa keausan ban tidak berkontribusi terhadap pencemaran mikroplastik dan tidak membahayakan kesehatan manusia.

Industri ban telah menerbitkan sekitar sepuluh hasil penelitian selama satu dekade terakhir yang menunjukkan bahwa tidak ada risiko signifikan bagi manusia dan lingkungan. Ini menjadi dasar mereka untuk menolak bahwa keausan ban berdampak buruk terhadap lingkungan. (Fandy)
(ysw)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More