Laris Manis, Hyundai Tak Tergiur Jual Mobil Murah di Indonesia
Kamis, 08 Februari 2024 - 14:00 WIB
JAKARTA - Permintaan mobil murah di Indonesia cukup tinggi. Salah satu indikatornya, jenis LCGC (Low Cost Green Car) selalu masuk lima besar mobil terlaris setiap tahun. Namun, hal ini tak membuat PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) tertarik masuk ke segmen tersebut.
Chief Marketing Officer PT HMID Budi Nur Mukmin menilai pihaknya tak perlu masuk segmen mobil murah untuk mendongkrak penjualan di Indonesia. Pasalnya, volume penjualan yang tinggi tak melulu datang dari segmen tersebut.
“Kami tidak harus masuk ke segmen itu sih sebenarnya, kan kalau kami lihat segment by segment. Segmen untuk menghasilkan volume gede itu tidak selalu harus di bawah,” kata Budi di Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2024).
Seperti diketahui, Stargazer menjadi lini model Hyundai yang paling murah dengan harga Rp249,6 juta untuk tipe Active MT. Saat ini, produsen asal Korea Selatan itu fokus pada mobil jenis SUV dalam persaingan di industri otomotif Indonesia.
“MPV, LCGC atau segmen entry level mungkin secara permintaan tinggi. Tetapi sebenarnya kami tidak harus ke sana untuk mengekspansi brand kami,” ujar Budi
“Sekarang itu kekuatan brand Hyundai adalah premium in terms of product quality yang membuat kami kuat di sini. Jadi apakah perlu masuk ke segmen LCGC, entry, atau MPV enggak harus juga, sih,” katanya.
Budi mengakui pasar mobil murah memang memiliki pangsa yang cukup besar di Indonesia. Namun, dia menegaskan untuk bisa membangun merek dan mendulang penjualan, Hyundai tak harus bermain di segmen tersebut.
“Buktinya Ioniq kami itu jualan pernah sampai 800 unit per bulan. Itu kan angka yang cukup besar, saya rasa tidak harus masuk segmen yang paling bawah. Segmen otomotif itu kan banyak, jadi saya rasa semua customer itu punya requirement yang berbeda jadi tidak harus selalu masuk ke segmen LCGC atau entry-MPV, setidaknya untuk saat ini,” ucapnya.
Tahun ini, Hyundai akan membawa enam mobil terbaru ke Indonesia. Diyakini, Hyundai Casper, mobil low SUV juga akan dibawa oleh mereka. Ini merupakan mobil dengan konsep kompak yang mengutamakan kenyamanan dan kepraktisan.
Chief Marketing Officer PT HMID Budi Nur Mukmin menilai pihaknya tak perlu masuk segmen mobil murah untuk mendongkrak penjualan di Indonesia. Pasalnya, volume penjualan yang tinggi tak melulu datang dari segmen tersebut.
“Kami tidak harus masuk ke segmen itu sih sebenarnya, kan kalau kami lihat segment by segment. Segmen untuk menghasilkan volume gede itu tidak selalu harus di bawah,” kata Budi di Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2024).
Seperti diketahui, Stargazer menjadi lini model Hyundai yang paling murah dengan harga Rp249,6 juta untuk tipe Active MT. Saat ini, produsen asal Korea Selatan itu fokus pada mobil jenis SUV dalam persaingan di industri otomotif Indonesia.
“MPV, LCGC atau segmen entry level mungkin secara permintaan tinggi. Tetapi sebenarnya kami tidak harus ke sana untuk mengekspansi brand kami,” ujar Budi
“Sekarang itu kekuatan brand Hyundai adalah premium in terms of product quality yang membuat kami kuat di sini. Jadi apakah perlu masuk ke segmen LCGC, entry, atau MPV enggak harus juga, sih,” katanya.
Budi mengakui pasar mobil murah memang memiliki pangsa yang cukup besar di Indonesia. Namun, dia menegaskan untuk bisa membangun merek dan mendulang penjualan, Hyundai tak harus bermain di segmen tersebut.
“Buktinya Ioniq kami itu jualan pernah sampai 800 unit per bulan. Itu kan angka yang cukup besar, saya rasa tidak harus masuk segmen yang paling bawah. Segmen otomotif itu kan banyak, jadi saya rasa semua customer itu punya requirement yang berbeda jadi tidak harus selalu masuk ke segmen LCGC atau entry-MPV, setidaknya untuk saat ini,” ucapnya.
Tahun ini, Hyundai akan membawa enam mobil terbaru ke Indonesia. Diyakini, Hyundai Casper, mobil low SUV juga akan dibawa oleh mereka. Ini merupakan mobil dengan konsep kompak yang mengutamakan kenyamanan dan kepraktisan.
(msf)
tulis komentar anda