Kota Solo Punya Sistem Lalu Lintas Cerdas Buatan TKDN, Cermati Kecanggihannya
loading...
![Kota Solo Punya Sistem...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2023/07/14/183/1152247/kota-solo-punya-sistem-lalu-lintas-cerdas-buatan-tkdn-cermati-kecanggihannya-uim.webp)
Sistem pengendalian lalu lintas cerdas berbasis Artificial Intelligent (AI) di Solo terdapat di Simpang Tugu Wisnu Manahan dan Simpang Sumber Girimulyo Kota Solo, Jawa Tengah. Foto/DOK TKDN
A
A
A
JAKARTA - PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (PT TKDN) beberapa waktu lalu menerapkan sistem pengendalian lalu lintas cerdas berbasis Artificial Intelligent (AI) di Simpang Tugu Wisnu Manahan dan Simpang Sumber Girimulyo Kota Solo, Jawa Tengah. Sebagai smart city enabler di Indonesia, Intelligent Traffic Control System (ITCS) atau sistem pengendalian lalu lintas cerdas dari PT TKDN akan membantu mengurai kemacetan di persimpangan lampu merah karena telah dilengkapi dengan teknologi AI Digital Twin 3D Generasi ke-5 dan teknologi AI Predictive Modelling.
Kabar terbaru, sistem ini sedang dalam tahap Verifikasi, Validasi & Evaluasi (VV&E) oleh organisasi non-profit, Intelligent Transportation System Association of Indonesia (ITS Indonesia), agar dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan sesuai dengan masterplan yang telah dimiliki oleh ITS Indonesia dalam pemenuhan teknologi yang tepat guna dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Dalam waktu dekat, ITCS dengan teknologi AI kami akan mendapat sertifikasi dari ITS untuk selanjutnya dapat kami implementasikan ke kota-kota lainnya di Indonesia. Kami pun telah melakukan uji coba ITCS ini di kota Solo selama kurang lebih 3 bulan sehingga kami bisa pastikan bahwa teknologi ini dapat menyesuaikan dengan kondisi riil lalu lintas di Indonesia,” jelas David Santoso, Direktur Utama PT TKDN.
Teknologi AI Digital Twin 3D Generasi ke-5 yang digunakan oleh PT TKDN mampu mendeteksi penumpukan kendaraan saat terjadi antrian di lampu merah dan menyesuaikan lampu lalu lintas sesuai dengan padatnya arus kendaraan di setiap kaki simpang sehingga penumpukan kendaraan di lampu merah selanjutnya dapat dihindari. Kamera yang berfungsi juga sebagai detektor dipasang pada masing-masing kaki simpang untuk menginformasikan kepada kontroler mengenai kondisi lalu lintas dan menghitung jumlah volume kendaraan (vehicle counting) secara real time.
![Kota Solo Punya Sistem Lalu Lintas Cerdas Buatan TKDN, Cermati Kecanggihannya]()
Untuk membuktikan kelebihan tersebut, beberapa fitur dari ITCS telah diuji coba dan akan tersertifikasi. Beberapa di antaranya adalah VIP Green Wave (Emergency Vehicle, VVIP Vehicle), Bus Priority, Actuated (Full Reaction), Self Adaptive, dan Coordinated Green Wave.
“Kelebihan lainnya, sistem ini menggunakan kamera deteksi yang sudah dilengkapi dengan IR Light sehingga tetap bisa menjalankan semua fitur tersebut di malam hari dengan tangkapan lalu lintas yang lebih jelas,” sambung David.
Sedangkan Teknologi AI Predictive Modelling akan menganalisis pola dalam data historis yang diberikan. Algoritma prediktif analitik dari teknologi ini menggunakan teknik deep learning yang didasarkan pada data yang dikumpulkan dengan metode-metode yang terdapat didalam teknik data mining.
Berdasarkan data model yang dibuat oleh AI ini, maka sistem ITCS akan mampu memprediksi tingkat dari derajat kejenuhan di suatu persimpangan berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan secara historis maupun secara aktual.
“Ini berguna sekali untuk regulator setempat agar bisa mengantisipasi dan merencanakan pengambilan tindakan yang tepat ketika adanya anomali lalu lintas di masa depan yang mengakibatkan akan terjadinya penumpukan kendaraan, seperti faktor waktu, cuaca, hari libur, acara khusus, mudik dan lain sebagainya,” tambah David.
Dengan Predictive Modelling yang tepat menggunakan algoritma seperti regresi, neural network, atau metode ensemble, maka model prediksi yang dibuat akan lebih akurat sehingga bisa juga dibuat pola data untuk menghitung load factor dari persimpangan. Dari pola data tersebut bisa dilihat rasio dari kendaraan, rute, dan faktor lain yang bisa mempengaruhi derajat kejenuhan dari persimpangan tersebut.
“Penerapan sistem ITCS ini akan membuat lampu lalu lintas secara proaktif & otomatis menyesuaikan (adapt) dengan data prediksi yang telah dibuat modelling. Sebagai contoh, apabila dari model prediksi yang sudah ada diketahui bahwa terjadi kenaikan tingkat kejenuhan di persimpangan, maka sistem secara otomatis akan mengoptimalkan waktu siklus lampu lalu lintas pada persimpangan tersebut untuk menghindari terjadinya kemacetan yang parah,” tutup David.
Kabar terbaru, sistem ini sedang dalam tahap Verifikasi, Validasi & Evaluasi (VV&E) oleh organisasi non-profit, Intelligent Transportation System Association of Indonesia (ITS Indonesia), agar dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan sesuai dengan masterplan yang telah dimiliki oleh ITS Indonesia dalam pemenuhan teknologi yang tepat guna dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Dalam waktu dekat, ITCS dengan teknologi AI kami akan mendapat sertifikasi dari ITS untuk selanjutnya dapat kami implementasikan ke kota-kota lainnya di Indonesia. Kami pun telah melakukan uji coba ITCS ini di kota Solo selama kurang lebih 3 bulan sehingga kami bisa pastikan bahwa teknologi ini dapat menyesuaikan dengan kondisi riil lalu lintas di Indonesia,” jelas David Santoso, Direktur Utama PT TKDN.
Teknologi AI Digital Twin 3D Generasi ke-5 yang digunakan oleh PT TKDN mampu mendeteksi penumpukan kendaraan saat terjadi antrian di lampu merah dan menyesuaikan lampu lalu lintas sesuai dengan padatnya arus kendaraan di setiap kaki simpang sehingga penumpukan kendaraan di lampu merah selanjutnya dapat dihindari. Kamera yang berfungsi juga sebagai detektor dipasang pada masing-masing kaki simpang untuk menginformasikan kepada kontroler mengenai kondisi lalu lintas dan menghitung jumlah volume kendaraan (vehicle counting) secara real time.
![Kota Solo Punya Sistem Lalu Lintas Cerdas Buatan TKDN, Cermati Kecanggihannya](https://aws-images-prod.sindonews.net/dyn/600/pena/sindo-article/original/2023/07/14/WhatsApp%20Image%202023-07-14%20at%2021.03.04%20(2).jpg)
Untuk membuktikan kelebihan tersebut, beberapa fitur dari ITCS telah diuji coba dan akan tersertifikasi. Beberapa di antaranya adalah VIP Green Wave (Emergency Vehicle, VVIP Vehicle), Bus Priority, Actuated (Full Reaction), Self Adaptive, dan Coordinated Green Wave.
“Kelebihan lainnya, sistem ini menggunakan kamera deteksi yang sudah dilengkapi dengan IR Light sehingga tetap bisa menjalankan semua fitur tersebut di malam hari dengan tangkapan lalu lintas yang lebih jelas,” sambung David.
Sedangkan Teknologi AI Predictive Modelling akan menganalisis pola dalam data historis yang diberikan. Algoritma prediktif analitik dari teknologi ini menggunakan teknik deep learning yang didasarkan pada data yang dikumpulkan dengan metode-metode yang terdapat didalam teknik data mining.
Berdasarkan data model yang dibuat oleh AI ini, maka sistem ITCS akan mampu memprediksi tingkat dari derajat kejenuhan di suatu persimpangan berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan secara historis maupun secara aktual.
“Ini berguna sekali untuk regulator setempat agar bisa mengantisipasi dan merencanakan pengambilan tindakan yang tepat ketika adanya anomali lalu lintas di masa depan yang mengakibatkan akan terjadinya penumpukan kendaraan, seperti faktor waktu, cuaca, hari libur, acara khusus, mudik dan lain sebagainya,” tambah David.
Dengan Predictive Modelling yang tepat menggunakan algoritma seperti regresi, neural network, atau metode ensemble, maka model prediksi yang dibuat akan lebih akurat sehingga bisa juga dibuat pola data untuk menghitung load factor dari persimpangan. Dari pola data tersebut bisa dilihat rasio dari kendaraan, rute, dan faktor lain yang bisa mempengaruhi derajat kejenuhan dari persimpangan tersebut.
“Penerapan sistem ITCS ini akan membuat lampu lalu lintas secara proaktif & otomatis menyesuaikan (adapt) dengan data prediksi yang telah dibuat modelling. Sebagai contoh, apabila dari model prediksi yang sudah ada diketahui bahwa terjadi kenaikan tingkat kejenuhan di persimpangan, maka sistem secara otomatis akan mengoptimalkan waktu siklus lampu lalu lintas pada persimpangan tersebut untuk menghindari terjadinya kemacetan yang parah,” tutup David.
(wsb)