Google Daur Ulang Botol Plastik Bekas jadi Casing Ponsel
loading...
A
A
A
MENLO PARK - Selain meluncurkan Pixel 4a, Google juga memamerkan aksesoris casing untuk ponsel barunya tersebut. Hal ini sudah menjadi sesuatu yang wajar. Namun yang unik, kali ini Google menghadirkan casing yang menggunakan bahan daur ualng dari botol plastik.
Plastik, terutama plastik sekali pakai telah menjadi masalah lingkungan. Untuk itu, Google memutuskan mempertimbangkan kemungkinan mengambil sebagian dari plastik itu dan mengubahnya menjadi sesuatu yang akan bertahan lebih lama dari botol plastik, yakni casing ponsel.(Baca juga: Tinggal Menunggu Detik demi Detik, Gaji ke-13 Cair Hari Ini )
Casing ponsel itu terbuat dari 70% plastik daur ulang dan dua botol bekas minuman. Kedua plastik daur ulang ini bisa digunakan sebagai bahan yang cukup untuk membuat lima casing ponsel
Menurut perancang utama casing ini, Miguel Harry, alasan di balik desain dari casing ini adalah mereka ingin memberikan makna khusus bagi sang pemilik ponsel.
"Kami ingin memberikan perasaan nyaman pada pengguna casing ini. Seperti produk buatan tangan yang tidak selalu sempurna, meski jelas casing ini dibuat dengan mesin," ujarnya dikutip dari Ubergizmo, Senin (10/8/2020).
Google bukan menjadi satu-satunya perusahaan teknologi yang ingin mengurangi penggunaan karbon. Perusahaan lain, terutama Apple, telah lama menyebut bahwa produk mereka mencoba memanfaatkan sebanyak mungkin bahan daur ulang.
Bahkan kegiatan operasi perusahaan disebut relatif ramah lingkungan, karena mereka mencoba menggunakan sumber energi terbarukan seperti energi matahari.
Plastik, terutama plastik sekali pakai telah menjadi masalah lingkungan. Untuk itu, Google memutuskan mempertimbangkan kemungkinan mengambil sebagian dari plastik itu dan mengubahnya menjadi sesuatu yang akan bertahan lebih lama dari botol plastik, yakni casing ponsel.(Baca juga: Tinggal Menunggu Detik demi Detik, Gaji ke-13 Cair Hari Ini )
Casing ponsel itu terbuat dari 70% plastik daur ulang dan dua botol bekas minuman. Kedua plastik daur ulang ini bisa digunakan sebagai bahan yang cukup untuk membuat lima casing ponsel
Menurut perancang utama casing ini, Miguel Harry, alasan di balik desain dari casing ini adalah mereka ingin memberikan makna khusus bagi sang pemilik ponsel.
"Kami ingin memberikan perasaan nyaman pada pengguna casing ini. Seperti produk buatan tangan yang tidak selalu sempurna, meski jelas casing ini dibuat dengan mesin," ujarnya dikutip dari Ubergizmo, Senin (10/8/2020).
Google bukan menjadi satu-satunya perusahaan teknologi yang ingin mengurangi penggunaan karbon. Perusahaan lain, terutama Apple, telah lama menyebut bahwa produk mereka mencoba memanfaatkan sebanyak mungkin bahan daur ulang.
Bahkan kegiatan operasi perusahaan disebut relatif ramah lingkungan, karena mereka mencoba menggunakan sumber energi terbarukan seperti energi matahari.
(wbs)