Kapan Waktu Terbaik Ganti Ban? Perhatikan Tanda-tandanya
loading...
![Kapan Waktu Terbaik...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2024/01/16/121/1299831/kapan-waktu-terbaik-ganti-ban-perhatikan-tandatandanya-doj.webp)
Ban yang sudah tidak bagus jika terus menerus digunakan berpotensi mengakibatkan kecelakaan. (Foto: DAM)
A
A
A
JAKARTA - Kapan waktu terbaik mengganti ban? Jawabannya tergantung pada umur ban, intensitas penggunaan, serta gaya mengemudi kendaraan.
Sejatinya, untuk mengetahui kapan waktu terbaik mengganti ban sangat mudah lantaran tanda-tandanya sangat nyata. Jika tanda-tanda ini sudah muncul, maka harus disegerakan. Sebab, jika diabaikan dapat mengundang petaka saat berkendara di jalanan.
Ban yang sudah tidak bagus jika terus menerus digunakan berpotensi mengakibatkan kecelakaan, mengingat ia bersentuhan langsung dengan aspal.
Untuk itu penting mengetahui kapan waktu terbaik untuk mengganti ban. Berikut tanda-tanda ban kendaraan sudah saatnya diganti dilansir dari berbagai sumber Selasa (16/1/2024).
Ban yang sudah gundul sudah harus segera diganti baik. Hal ini berlaku untuk gundul di bagian tengah, tepi sisi luar, tepi sisi dalam, atau bagian lainnya dari telapak ban. Ban yang gundul sangat berbahaya karena sudah tidak memiliki daya cengkram.
Benjolan pada ban sering terjadi. Benjolan tersebut adalah pertanda ada anyaman benang atau kawat penguat konstruksi ban yang putus. Jika sudah begini, ban wajib diganti. Benjolan pada ban mengakibatkan rawan pecah.
Ban yang retak pada sisi samping kerap ditemui. Biasanya hal ini terjadi karena ban terlalu sering kontak dengan panas dalam waktu lama. Ban yang sudah retak tentu sangat rapuh.
Heel Toe merupakan kondisi ban yang kembangnya seperti terangkat. Hal ini kerap terjadi pada ban yang sering melalui jalanan yang rusak dengan kecepatan tinggi.
Ban bocor akibat terkena benda tajam sering terjadi. Pada ban tubeless, biasanya cukup ditambal kemudian ban bisa berfungsi kembali seperti semula. Namun jika sudah terlalu sering bocor dan ditambal, maka kekuatan ban akan berkurang. Sebaiknya ganti ban yang sudah banyak tambalan dengan ban baru.
Ada kalanya ban akan kontak dengan benda keras hingga mengalami lecet-lecet cukup besar pada ban. Memang ban masih bisa digunakan dan seperti tidak ada kendala. Tapi perlu diketahui kondisi ban seperti ini berpotensi menjadi masalah karena ketahanan setiap sisi ban tidak lagi seragam. Terlebih jika harus kembali melewati jalan yang rusak, kondisi ban sudah tidak prima sehingga ada kemungkinan pecah.
Setiap ban diberi indikasi TWI (Tread Wear Indicator) untuk batas keausan ban yang diizinkan untuk tetap dipakai. Jika kembang ban sudah menyentuh TWI, sudah saatnya ganti ban . Ada dua posisi indicator TWI pada ban, yaitu di bagian tepi ban dan di tengah telapak ban. Selalu perhatikan batas TWI ini untuk memastikan kondisi ban masih tetap aman digunakan.
Sejatinya, untuk mengetahui kapan waktu terbaik mengganti ban sangat mudah lantaran tanda-tandanya sangat nyata. Jika tanda-tanda ini sudah muncul, maka harus disegerakan. Sebab, jika diabaikan dapat mengundang petaka saat berkendara di jalanan.
Ban yang sudah tidak bagus jika terus menerus digunakan berpotensi mengakibatkan kecelakaan, mengingat ia bersentuhan langsung dengan aspal.
Untuk itu penting mengetahui kapan waktu terbaik untuk mengganti ban. Berikut tanda-tanda ban kendaraan sudah saatnya diganti dilansir dari berbagai sumber Selasa (16/1/2024).
1. Ban gundul
Ban yang sudah gundul sudah harus segera diganti baik. Hal ini berlaku untuk gundul di bagian tengah, tepi sisi luar, tepi sisi dalam, atau bagian lainnya dari telapak ban. Ban yang gundul sangat berbahaya karena sudah tidak memiliki daya cengkram.
2. Ban benjol
Benjolan pada ban sering terjadi. Benjolan tersebut adalah pertanda ada anyaman benang atau kawat penguat konstruksi ban yang putus. Jika sudah begini, ban wajib diganti. Benjolan pada ban mengakibatkan rawan pecah.
3. Ban retak-retak
Ban yang retak pada sisi samping kerap ditemui. Biasanya hal ini terjadi karena ban terlalu sering kontak dengan panas dalam waktu lama. Ban yang sudah retak tentu sangat rapuh.
4. Kembang ban terangkat
Heel Toe merupakan kondisi ban yang kembangnya seperti terangkat. Hal ini kerap terjadi pada ban yang sering melalui jalanan yang rusak dengan kecepatan tinggi.
5. Ban sudah sering ditambal
Ban bocor akibat terkena benda tajam sering terjadi. Pada ban tubeless, biasanya cukup ditambal kemudian ban bisa berfungsi kembali seperti semula. Namun jika sudah terlalu sering bocor dan ditambal, maka kekuatan ban akan berkurang. Sebaiknya ganti ban yang sudah banyak tambalan dengan ban baru.
6. Lecet karena akbat benturan dengan benda keras
Ada kalanya ban akan kontak dengan benda keras hingga mengalami lecet-lecet cukup besar pada ban. Memang ban masih bisa digunakan dan seperti tidak ada kendala. Tapi perlu diketahui kondisi ban seperti ini berpotensi menjadi masalah karena ketahanan setiap sisi ban tidak lagi seragam. Terlebih jika harus kembali melewati jalan yang rusak, kondisi ban sudah tidak prima sehingga ada kemungkinan pecah.
7. Ketebalan tapak ban mencapai batas TWI
Setiap ban diberi indikasi TWI (Tread Wear Indicator) untuk batas keausan ban yang diizinkan untuk tetap dipakai. Jika kembang ban sudah menyentuh TWI, sudah saatnya ganti ban . Ada dua posisi indicator TWI pada ban, yaitu di bagian tepi ban dan di tengah telapak ban. Selalu perhatikan batas TWI ini untuk memastikan kondisi ban masih tetap aman digunakan.
(msf)