Wacana Grab-Gojek Merger Makin Kuat Setelah Dapat Restu dari Bos Softbank
loading...
A
A
A
“(merger) dapat secara signifikan mempercepat jalur Grab dan Gojek menuju profitabilitas”, kata Asad Hussain, seorang analis di PitchBook, dilansir dari Financial Times, Rabu (16/9/2020)
Sementara menurut Rashan Raj, seorang konsultan dari perusahaan konsultan pasar berkembang Redseer, sebelum Covid-19, kedua perusahaan telah bergerak menuju monetisasi yang lebih baik, seperti dengan menaikkan komisi yang mereka kenakan kepada pengemudi dan mengurangi subsidi pelanggan. Namun tren itu terganggu pandemi.
“Covid-19 mengganggu tren ini secara material. Kebangkitan ride-hailing bisa memakan waktu lama, ” ujarnya.
Sedangkan menurut analis teknologi Fitch Solutions, Kenny Liew, ragu bahwa merger keduanya benar dapat terwujud. Sebab merger Gojek dan Grab bisa terganggu oleh hukum anti-monopoli di Indonesia.
"Pada saat banyak ekonomi sedang berjuang, merger tidak mungkin mendapatkan daya tarik dengan regulator mengingat bahwa pekerjaan kemungkinan besar akan dipangkas," tutur Kenny
Sementara menurut Rashan Raj, seorang konsultan dari perusahaan konsultan pasar berkembang Redseer, sebelum Covid-19, kedua perusahaan telah bergerak menuju monetisasi yang lebih baik, seperti dengan menaikkan komisi yang mereka kenakan kepada pengemudi dan mengurangi subsidi pelanggan. Namun tren itu terganggu pandemi.
“Covid-19 mengganggu tren ini secara material. Kebangkitan ride-hailing bisa memakan waktu lama, ” ujarnya.
Sedangkan menurut analis teknologi Fitch Solutions, Kenny Liew, ragu bahwa merger keduanya benar dapat terwujud. Sebab merger Gojek dan Grab bisa terganggu oleh hukum anti-monopoli di Indonesia.
"Pada saat banyak ekonomi sedang berjuang, merger tidak mungkin mendapatkan daya tarik dengan regulator mengingat bahwa pekerjaan kemungkinan besar akan dipangkas," tutur Kenny
(wbs)