Wacana Grab-Gojek Merger Makin Kuat Setelah Dapat Restu dari Bos Softbank

Rabu, 16 September 2020 - 18:54 WIB
loading...
A A A
“(merger) dapat secara signifikan mempercepat jalur Grab dan Gojek menuju profitabilitas”, kata Asad Hussain, seorang analis di PitchBook, dilansir dari Financial Times, Rabu (16/9/2020)

Sementara menurut Rashan Raj, seorang konsultan dari perusahaan konsultan pasar berkembang Redseer, sebelum Covid-19, kedua perusahaan telah bergerak menuju monetisasi yang lebih baik, seperti dengan menaikkan komisi yang mereka kenakan kepada pengemudi dan mengurangi subsidi pelanggan. Namun tren itu terganggu pandemi.

“Covid-19 mengganggu tren ini secara material. Kebangkitan ride-hailing bisa memakan waktu lama, ” ujarnya.

Sedangkan menurut analis teknologi Fitch Solutions, Kenny Liew, ragu bahwa merger keduanya benar dapat terwujud. Sebab merger Gojek dan Grab bisa terganggu oleh hukum anti-monopoli di Indonesia.

"Pada saat banyak ekonomi sedang berjuang, merger tidak mungkin mendapatkan daya tarik dengan regulator mengingat bahwa pekerjaan kemungkinan besar akan dipangkas," tutur Kenny
(wbs)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3300 seconds (0.1#10.140)