5 Fungsi Fitur Honda Sensing di Honda Accord, New Odyssey dan New CR-V
loading...
A
A
A
JAKARTA - Honda Sensing menjadi salah satu andalan PT Honda Prospect Motor saat memasarkan Honda Accord , New Honda Odyssey dan New Honda CR-V. Tapi, apa keunggulannya? Bergunakah saat dipakai di kondisi jalanan Indonesia?
Honda Sensing sebenarnya bukan teknologi yang benar-benar baru. Di Jepang, Honda Sensing sudah di aplikasikan di hampir semua varian Honda. Mulai Honda Accord, Honda Civic, Odyssey, CR-V, bahkan Honda Fit/Jazz.
Di Indonesia, baru ada 3 model yang menggunakan Honda Sensing. Yakni Honda Accord, New Honda Odyssey dan New Honda CR-V. Dan kedepannya bukan tidak mungkin teknologi tersebut secara bertahap akan dibawa ke model lain.
Secara sederhana, Honda Sensing adalah upaya Honda untuk mengurangi risiko kecelakaan di produk mereka. Targetnya, risiko kecelakaan bisa dipangkas hingga 0% pada 2030 dan benar-benar dicegah di 2040.
Gunakan Kamera dan Radar
Kamera dan radar mampu mendeteksi lingkungan eksternal dan membantu mengurangi risiko terjadinya kecelakaan. Tampak radar milimeter wave yang terletak dibawah logo Honda.
Teknologi Honda Sensing merupakan sistem keamanan canggih yang menggunakan dua tipe sensor. Yang pertama adalah monocular camera yang terpasang di bagian dalam kaca depan. Sedangkan kedua sensor millimeter wave radar yang dibenamkan di grill depan.
Kamera dan radar tersebut mampu mendeteksi lingkungan eksternal dan membantu mengurangi risiko terjadinya kecelakaan. Monucular camera misalnya, mampu mengidentifikasi atribut dan ukuran pejalan kaki, berikut target objek lainnya dalam rentang jarak deteksi kurang lebih 60 meter di depan kendaraan.
Fungsi Honda Sensing sendiri cukup banyak. Teknologi tersebut pasif-aktif membantu pengemudi mencegah kecelakan dengan memberikan beragam peringatan. Misalnya menjaga tetap di jalur, membantu melakukan pengereman, mengatur lampu depan, hingga mengikuti kendaraan di depannya.
Nah, berikut adalah fitur-fitur Honda Sensing:
1. Collision Mitigation Brake System (CMBS)
CMBS akan memberi tanda ketika potensi berbenturan dapat terjadi. Dan ketika pengguna tetap lengah, sistem akan mengurangi kecepatan kendaraan untuk mengurangi dampak benturan.
Sindonews sudah mencoba fitur ini di dua mobil. Yakni Honda Accord Indonesia dan Honda N Box di Jepang.
Misalnya mobil di depan mengerem mendadak tapi kita tetap melaju, Honda Sensing akan mengeluarkan suara peringatan kencang dan otomatis melakukan hard braking sehingga mobil berhenti sebelum menabrak.
2. Lane Keeping Assist System (LKAS)
Gunanya untuk menjaga kendaraan tetap berada pada jalur yang terdeteksi dan memberikan getaran dan visual jika kendaraan terdeteksi keluar dari jalur.
Fitur ini berguna ketika kita terdistraksi, misalnya sedang mengambil sesuatu atau mengantuk sehingga mobil miring dan keluar jalur. Maka LKAS akan memberikan getaran pada setir dan peringatan visual di layar MID.
LKAS harus di aktifkan dengan menekan tombol MAIN dan LKAS. Hanya bekerja di kecepatan 72-180 km/jam di jalan lurus/sedikit berbelok.
3. Road Departure Mitigation (RDM)
Mirip dengan LKAS, RDM fungsinya memberikan peringatan dan jika diperlukan melakukan koreksi secara otomatis pada roda kemudi apabila pengendara keluar dari jalur agar kembali ke jalur yang benar. Bedanya RDM bisa menerapkan sistem pengereman. Bisa diatur di Display Audio. Setelah nyala, RDM akan terus aktif hingga dimatikan lewat tombol Safety Support.
4. Adaptive Cruise Control (ACC) with Low Speed Follow
Ini adalah teknologi Cruise Control versi canggih. Gunanya membantu menjaga kestabilan kecepatan kendaraan dan mengatur jarak di belakang kendaraan yang terdeteksi di depan. Juga membantu mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan tanpa harus menginjak rem atau gas apabila kendaraan yang terdeteksi berhenti.
Singkatnya, ketika ACC aktif, mobil akan terus menerus mengikuti kendaraan di depan. Kita tidak perlu menekan pedal gas atau rem. Hanya perlu mengarahkan kemudi saja. Sebab ACC dapat menghentikan kendaraan dan menjalankannya kembali. Kita bisa mengatur kecepatan berkendara lewat tombol SET -/+ ketika kecepatan dibawah 40 km/jam. Fitur ini berguna sekali saat berada di luar kota, atau di jalanan yang cukup lenggang. Sehingga pengemudi tidak mudah lelah.
5. Auto High-Beam Headlights
Saat Anda berkendara di atas kecepatan 40km/jam dengan posisi tuas lampu diputar dari low beam ke posisi AUTO, sistem ini secara intuitif akan berganti antara lampu besar dan lampu normal tergantung pada situasi jalan.
Berapa Harganya?
Model Honda paling terjangkau yang sudah mengusung Honda Sensing adalah SUV New Honda CR-V 1.5L Turbo Prestige yang dibanderol Rp577.000.000. Setelah itu, sedan Honda Accord 1.5 Turbo CVT mengusung harga Rp729.600.000. Adapun New Honda Odyssey harganya Rp888.000.000.
Honda Sensing sebenarnya bukan teknologi yang benar-benar baru. Di Jepang, Honda Sensing sudah di aplikasikan di hampir semua varian Honda. Mulai Honda Accord, Honda Civic, Odyssey, CR-V, bahkan Honda Fit/Jazz.
Di Indonesia, baru ada 3 model yang menggunakan Honda Sensing. Yakni Honda Accord, New Honda Odyssey dan New Honda CR-V. Dan kedepannya bukan tidak mungkin teknologi tersebut secara bertahap akan dibawa ke model lain.
Secara sederhana, Honda Sensing adalah upaya Honda untuk mengurangi risiko kecelakaan di produk mereka. Targetnya, risiko kecelakaan bisa dipangkas hingga 0% pada 2030 dan benar-benar dicegah di 2040.
Gunakan Kamera dan Radar
Kamera dan radar mampu mendeteksi lingkungan eksternal dan membantu mengurangi risiko terjadinya kecelakaan. Tampak radar milimeter wave yang terletak dibawah logo Honda.
Teknologi Honda Sensing merupakan sistem keamanan canggih yang menggunakan dua tipe sensor. Yang pertama adalah monocular camera yang terpasang di bagian dalam kaca depan. Sedangkan kedua sensor millimeter wave radar yang dibenamkan di grill depan.
Kamera dan radar tersebut mampu mendeteksi lingkungan eksternal dan membantu mengurangi risiko terjadinya kecelakaan. Monucular camera misalnya, mampu mengidentifikasi atribut dan ukuran pejalan kaki, berikut target objek lainnya dalam rentang jarak deteksi kurang lebih 60 meter di depan kendaraan.
Fungsi Honda Sensing sendiri cukup banyak. Teknologi tersebut pasif-aktif membantu pengemudi mencegah kecelakan dengan memberikan beragam peringatan. Misalnya menjaga tetap di jalur, membantu melakukan pengereman, mengatur lampu depan, hingga mengikuti kendaraan di depannya.
Nah, berikut adalah fitur-fitur Honda Sensing:
1. Collision Mitigation Brake System (CMBS)
CMBS akan memberi tanda ketika potensi berbenturan dapat terjadi. Dan ketika pengguna tetap lengah, sistem akan mengurangi kecepatan kendaraan untuk mengurangi dampak benturan.
Sindonews sudah mencoba fitur ini di dua mobil. Yakni Honda Accord Indonesia dan Honda N Box di Jepang.
Misalnya mobil di depan mengerem mendadak tapi kita tetap melaju, Honda Sensing akan mengeluarkan suara peringatan kencang dan otomatis melakukan hard braking sehingga mobil berhenti sebelum menabrak.
2. Lane Keeping Assist System (LKAS)
Gunanya untuk menjaga kendaraan tetap berada pada jalur yang terdeteksi dan memberikan getaran dan visual jika kendaraan terdeteksi keluar dari jalur.
Fitur ini berguna ketika kita terdistraksi, misalnya sedang mengambil sesuatu atau mengantuk sehingga mobil miring dan keluar jalur. Maka LKAS akan memberikan getaran pada setir dan peringatan visual di layar MID.
LKAS harus di aktifkan dengan menekan tombol MAIN dan LKAS. Hanya bekerja di kecepatan 72-180 km/jam di jalan lurus/sedikit berbelok.
3. Road Departure Mitigation (RDM)
Mirip dengan LKAS, RDM fungsinya memberikan peringatan dan jika diperlukan melakukan koreksi secara otomatis pada roda kemudi apabila pengendara keluar dari jalur agar kembali ke jalur yang benar. Bedanya RDM bisa menerapkan sistem pengereman. Bisa diatur di Display Audio. Setelah nyala, RDM akan terus aktif hingga dimatikan lewat tombol Safety Support.
4. Adaptive Cruise Control (ACC) with Low Speed Follow
Ini adalah teknologi Cruise Control versi canggih. Gunanya membantu menjaga kestabilan kecepatan kendaraan dan mengatur jarak di belakang kendaraan yang terdeteksi di depan. Juga membantu mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan tanpa harus menginjak rem atau gas apabila kendaraan yang terdeteksi berhenti.
Singkatnya, ketika ACC aktif, mobil akan terus menerus mengikuti kendaraan di depan. Kita tidak perlu menekan pedal gas atau rem. Hanya perlu mengarahkan kemudi saja. Sebab ACC dapat menghentikan kendaraan dan menjalankannya kembali. Kita bisa mengatur kecepatan berkendara lewat tombol SET -/+ ketika kecepatan dibawah 40 km/jam. Fitur ini berguna sekali saat berada di luar kota, atau di jalanan yang cukup lenggang. Sehingga pengemudi tidak mudah lelah.
5. Auto High-Beam Headlights
Saat Anda berkendara di atas kecepatan 40km/jam dengan posisi tuas lampu diputar dari low beam ke posisi AUTO, sistem ini secara intuitif akan berganti antara lampu besar dan lampu normal tergantung pada situasi jalan.
Berapa Harganya?
Model Honda paling terjangkau yang sudah mengusung Honda Sensing adalah SUV New Honda CR-V 1.5L Turbo Prestige yang dibanderol Rp577.000.000. Setelah itu, sedan Honda Accord 1.5 Turbo CVT mengusung harga Rp729.600.000. Adapun New Honda Odyssey harganya Rp888.000.000.
(dan)