Adu Gairah Otomotif Pangeran Salman dengan Sheikh Mansour

Rabu, 13 Oktober 2021 - 10:06 WIB
loading...
Adu Gairah Otomotif Pangeran Salman dengan Sheikh Mansour
Sheikh Mansour (kiri) dan Pangeran Salman ternyata sama-sama berkiprah di bisnis otomotif dan sepak bola. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Dua tokoh Timur Tengah dengan kekayaan berlimpah ruah, Pangeran Muhammad bin Salman dan Sheikh Mansour ternyata punya rekam jejak di dunia otomotif yang kuat. Dengan dana yang besar keduanya mampu melebarkan bisnis kemana saja.

Saat ini mama Pangeran Muhammad bin Salman ini memang jadi pusat pembicaraan karena baru saja membeli klub sepak bola Liga Inggris, Newcastle United.

Bukanhanya memiliki klub sepak bola, melalui tangan Investment Public Fund (IPF), Pangeran Muhammad bin Salman ternyata sudah membeli dua merek mobil ternama di dunia, McLaren dan Pagani.

Tak bisa dipungkiri, nama Pangeran Salman memang sedang popular karena membeli Newcastle United, McLaren dan Pagani. Tapi jauh sebelumitunama Sheikh Mansour justru telah lebih dulu jadi pusat perhatian. Pemilik nama lengkap Mansour bin Zayed bin Sultan bin Zayed bin Khalifa Al Nahyan itu merupakan pemilik klub sepak bola Liga Inggris, Manchester City FC.



Adu Gairah Otomotif Pangeran Salman dengan Sheikh Mansour


Menariknya meski terkesan hanya berkiprah di bisnis sepak bola, diam-diam Sheikh Mansour juga melebarkan pengaruhnya ke industri otomotif. Siapa sangka pria kelahiran 20 November 1970 itu memiliki saham di Daimler .

Nama Daimler adalah perusahaan otomotif besar Jerman dimana mereka memegang merek seperti Mercedes-Benz, Mercedes-AMG, Mercedes-EQ, dan Mercedes-Benz Truck. Seperti Pangeran Muhammad bin Salman yang menggunakan IPF sebagai perpanjangan tangan bisnis, Sheikh Mansour juga memiliki International Petroleum Investment Co (IPIC) untuk membeli saham Daimler sebesar 9,1 persen.

Terlihat kecil? Ternyata menurut Mercury News, saham yang dimiliki Sheikh Mansour itu adalah yang terbesar. Kue saham Daimler justru dibagi dengan pelaku bisnis besar lain seperti Li Shufu, Sovereign Savings Fund (Kuwait) hingga produsen otomotif China, BAIC.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1552 seconds (0.1#10.140)