Keuntungan Mercedes-Benz Anjlok pada Kuartal I, Perusahaan Pesimis Hadapi 2020
loading...
A
A
A
BERLIN - Seperti diketahui, pandemi COVID-19 merusak berbagai sektor, termasuk industri otomotif. Imbas yang sama juga dirasakan oleh Daimler AG, produsen Mercedes-Benz, keuntungannya merosot karena proses produksi dan penjualan terhambat.
Produsen mobil mewah asal Jerman itu mencatatkan laba sebelum bunga dan pajak yang terjun bebas sepanjang kuartal I/2020. Angkanya penurunannya mencapai 78% menjadi USD617 juta atau sekitar Rp9,6 triliun.
Dengan kondisi ini, Daimler memprediksi total pendapatan dan penjualan perusahaan sepanjang 2020, akan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Belum ada kepastian juga kapan pandemi ini akan berakhir.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa penjualan mobil penumpang di Benua Biru mengalami penurunan hingga 51,8% sepanjang Maret 2020.
Mengutip dari Reuters, angka tersebut dilaporkan oleh Asosiasi Industri Otomotif Eropa (ACEA). Menurut data mereka, permintaan kendaraan di negara-negara Uni Eropa, Inggris, dan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA), mengalami penurunan menjadi 853.077 unit.
Penjualan mobil di Italia anjlok 85,4%. Sementara di Jerman 37,7%, di Prancis 72,2%, dan di Spanyol 69,3% di Spanyol. Di sisi lain, untuk merek kendaraannya, penjualan Daimler dilaporkan turun 40,6%.
Produsen mobil mewah asal Jerman itu mencatatkan laba sebelum bunga dan pajak yang terjun bebas sepanjang kuartal I/2020. Angkanya penurunannya mencapai 78% menjadi USD617 juta atau sekitar Rp9,6 triliun.
Dengan kondisi ini, Daimler memprediksi total pendapatan dan penjualan perusahaan sepanjang 2020, akan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Belum ada kepastian juga kapan pandemi ini akan berakhir.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa penjualan mobil penumpang di Benua Biru mengalami penurunan hingga 51,8% sepanjang Maret 2020.
Mengutip dari Reuters, angka tersebut dilaporkan oleh Asosiasi Industri Otomotif Eropa (ACEA). Menurut data mereka, permintaan kendaraan di negara-negara Uni Eropa, Inggris, dan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA), mengalami penurunan menjadi 853.077 unit.
Penjualan mobil di Italia anjlok 85,4%. Sementara di Jerman 37,7%, di Prancis 72,2%, dan di Spanyol 69,3% di Spanyol. Di sisi lain, untuk merek kendaraannya, penjualan Daimler dilaporkan turun 40,6%.
(wbs)