Penjualan Stagnan, Mobil Listrik Nissan Leaf akan Berhenti Produksi

Jum'at, 15 Juli 2022 - 09:43 WIB
loading...
Penjualan Stagnan, Mobil Listrik Nissan Leaf akan Berhenti Produksi
Nissan Leaf pertama kali dirilis pada 2010 dan berhasil terjual lebih dari 500.000 unit hingga kini di tingkat global. Foto/Netcarshow
A A A
JAKARTA - Ironis, Nissan Leaf sebagai salah satu pionir mobil listrik di dunia justru akan segera berhenti produksi karena penjualan yang terus stagnan. Mobil listrik andalan Nissan itu pertama kali dirilis pada 2010.

Momen itu sangat istimewa karena belum ada pabrikan besar yang bertaruh membuat mobil listrik. Hanya Nissan yang berani membawa Nissan Leaf ke pasar.

Penerimaan mobil listrik buatan Jepang itu sendiri tidak bisa dibilang buruk. Bahkan hingga kini Nissan mengklaim mobil listrik itu sudah terjual lebih dari 500.000 unit. Angka yang fantastis buat mobil listrik yang saat pertama kali diluncurkan belum begitu popular.

Hanya saja satu dekade berselang, penjualan Nissan Leaf justru stagnan. Situs Automotive News bahkan menyebutkan penjualan Nissan Leaf di Amerika Serikat malah ketinggalan jauh dengan kompetitornya.



Penjualan Stagnan, Mobil Listrik Nissan Leaf akan Berhenti Produksi


Tahun lalu berdasarkan data Axios, hanya ada 14.239 unit Nissan Leaf dibawa pulang konsumen Amerika Serikat. Padahal di 2021 total penjualan mobil listrik di Amerika Serikat mencapai 977.639 unit.

Faktanya fenomena itu tidak terjadi di Amerika Serikat saja. Di berbagai negara lain penjualan Nissan Leaf justru paling buncit dibanding produsen mobil listrik lainnya. Bahkan di Indonesia hal yang sama juga terjadi karena Nissan Leaf justru kalah jauh dengan mobil-mobil listrik buatan Hyundai dari sisi penjualan.

Automotive News menyebutkan pertimbangan-pertimbangan itulah yang membuat Nissan akan menghentikan produksi Nissan Leaf. Perusahaan mobil yang berbasis di Yokohama, Jepang itu sepertinya sudah merasa waktu tidur buat Nissan Leaf sudah datang.



Dikonfirmasi The Verge, perwakilan Nissan menolak menyebutkan mobil listrik itu akan disuntik mati. Menurutnya mereka tengah mempelajari selera baru yang ada di masyarakat mengenai Nissan Leaf.

"Kami sedang mengamati selera baru yang terjadi di Nissan Leaf terkait peningkatan permintaan mobil listrik dan keuntungannya secara keseluruhan. Bagi kami sejak diluncurkan, Nissan Leaf konsisten memberikan kepuasan pada konsumen," terang Stephen Oldham, juru bicara Nissan dikutip The Verge.

Meski tidak mengamini adanya suntik mati Nissan Leaf, Nissan justru sudah punya fokus lain. Sat ini Nissan juga sudah punya senjata lain di segmen mobil listrik yakni Nissan Ariya. Mobil itu bahkan bukan satu-satunya karena mereka sudah menyiapkan dana sebesar 2 triliun Yen atau setara Rp215,1 triliun untuk pengembangan mobil listrik hingga lima tahun ke depan.

Modal itu akan mereka gunakan untuk membuat 23 mobil listrik baru hingga 2030. Dari mobil-mobil listrik baru itu mereka berupaya menguasai 40 persen dari penjualan mobil listrik global di tahun 2040.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2573 seconds (0.1#10.140)