Berjaya dan Penuh Kenangan, Ini 4 Truk Legendaris di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berjaya di masanya, Indonesia ternyata pernah punyaempat truk legendaris di Indonesia yang penuh kenangan. Truk memang jadi kendaraan yang sangat istimewa.
Sejatinya truk dimasukkan dalam kategori kendaraan niaga . Pasalnya kendaraan itu digunakan untuk mendukung aktivitas perekonomian masyarakat. Jauh berbeda dengan kendaraan penumpang yang lebih banyak digunakan untuk sarana transportasi.
Di Indonesia sendiri mobil truk sudah ada sejak zaman kolonial. Pada beberapa buku tercatat bahwa pada tahun 1939 sudah terdapat 12.860 unit truk dengan merek yang paling banyak adalah Chevrolet.
Kondisi jalan yang belum ideal dan mulus seperti sekarang memerlukan truk-truk denan kemampuan tinggi. Hal itulah yang membuat truk-truk zaman dulu begitu terkenal dan legendaris.
Nah, berikut ini di antaranya. Yuk cermati:
1. Chevrolet AA Series
Truk Chevrolet AA Series legendaris karena jadi salah satu truk pertama yang datang ke Indonesia. Chevrolet AA Series ini cukup populer di era 1950-1970'an. Pasalnya, sejak diproduksi 1927, Chevrolet AA Series telah laku terjual hingga 678.540‎ unit dan tersebar di seluruh dunia.‎
Siapa sangka, Truk klasik ini dibekali jantung pacu mesin 4 silinder berkapasitas 2.8 liter yang mampu menghasilkan 26,8 Tenaga kuda pada 2.000 rpm.
2. Ford Thames Trader
Truk Thames Trader merupakan produk dari Ford Motor Company asal Dagenham, Inggris yang masuk ke Indonesia melalui NV Indonesian Republic Motor Company.
Tak tanggung-tanggung, truk ini masuk ke Tanah Air sebanyak 1.500 unit dalam bentuk CBU. Sedangkan 3.000 unit lainnya dalam wujud CKD.
Paling diingat, Thames Trader mempunyai kecepatan cukup lambat saat di jalan datar. Namun tidak ketika menanjak, sebab truk ini bisa melahap medan tersebut dengan mudah.
3. Mercy Bagong
Di Jerman truk ini disebut Mercedes-Benz (MB) Kurzhauber atau short-nosed, short-bonnet atau short hood. Di Indonesia truk itu legendaris dengan nama Mercy Bagong atau Mercy Nonong.
Sebutan Mercy Bagong ini karena truk buatan Mercedes-Benz ini punya wajah mirip tokoh Punakawan. Mercy Bagong dari pabrik dibekali sepasang lampu depan bundar berukuran besar dan bentuk kap mesin pendek melengkung yang mirip wajah Bagong.
Sementara itu kata Nonong diyakini berasal dari Bahasa Jawa yang artinya "dahi yang menonjol" alias jidat jenong. Julukan ini tampaknya berasal dari bentuk kap mesin Mercy Bagong.
4. Fuso Colt Diesel
Di Tanah Air kendaraan komersial ini lebih dikenal dengan nama Colt Diesel atau Si Kepala Kuning. Truk ini menjadi cikal bakal dari kesuksesan Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation, yang saat ini hadir dengan bendera PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors.
Fuso Colt Diesel pertama kali didatangkan ke Indonesia pada 1970 oleh PT New Marwa, yang ditunjuk sebagai distributor resmi Mitsubishi. Tipe yang dihadirkan kala itu adalah T100, yang kemudian mendapat julukan sebagai Raja Jalanan.
Tipe berikutnya diluncurkan pada 1972, dan setahun berikutnya perusahaan mengubah nama menjadi KTB dan membangun pusat perakitan di Tanah Air. Sejak itu, model Colt Diesel terbaru terus dihadirkan untuk menemani masyarakat dalam proses pembangunan negeri ini.
Sejatinya truk dimasukkan dalam kategori kendaraan niaga . Pasalnya kendaraan itu digunakan untuk mendukung aktivitas perekonomian masyarakat. Jauh berbeda dengan kendaraan penumpang yang lebih banyak digunakan untuk sarana transportasi.
Di Indonesia sendiri mobil truk sudah ada sejak zaman kolonial. Pada beberapa buku tercatat bahwa pada tahun 1939 sudah terdapat 12.860 unit truk dengan merek yang paling banyak adalah Chevrolet.
Kondisi jalan yang belum ideal dan mulus seperti sekarang memerlukan truk-truk denan kemampuan tinggi. Hal itulah yang membuat truk-truk zaman dulu begitu terkenal dan legendaris.
Nah, berikut ini di antaranya. Yuk cermati:
1. Chevrolet AA Series
Truk Chevrolet AA Series legendaris karena jadi salah satu truk pertama yang datang ke Indonesia. Chevrolet AA Series ini cukup populer di era 1950-1970'an. Pasalnya, sejak diproduksi 1927, Chevrolet AA Series telah laku terjual hingga 678.540‎ unit dan tersebar di seluruh dunia.‎
Siapa sangka, Truk klasik ini dibekali jantung pacu mesin 4 silinder berkapasitas 2.8 liter yang mampu menghasilkan 26,8 Tenaga kuda pada 2.000 rpm.
2. Ford Thames Trader
Truk Thames Trader merupakan produk dari Ford Motor Company asal Dagenham, Inggris yang masuk ke Indonesia melalui NV Indonesian Republic Motor Company.
Tak tanggung-tanggung, truk ini masuk ke Tanah Air sebanyak 1.500 unit dalam bentuk CBU. Sedangkan 3.000 unit lainnya dalam wujud CKD.
Paling diingat, Thames Trader mempunyai kecepatan cukup lambat saat di jalan datar. Namun tidak ketika menanjak, sebab truk ini bisa melahap medan tersebut dengan mudah.
3. Mercy Bagong
Di Jerman truk ini disebut Mercedes-Benz (MB) Kurzhauber atau short-nosed, short-bonnet atau short hood. Di Indonesia truk itu legendaris dengan nama Mercy Bagong atau Mercy Nonong.
Sebutan Mercy Bagong ini karena truk buatan Mercedes-Benz ini punya wajah mirip tokoh Punakawan. Mercy Bagong dari pabrik dibekali sepasang lampu depan bundar berukuran besar dan bentuk kap mesin pendek melengkung yang mirip wajah Bagong.
Sementara itu kata Nonong diyakini berasal dari Bahasa Jawa yang artinya "dahi yang menonjol" alias jidat jenong. Julukan ini tampaknya berasal dari bentuk kap mesin Mercy Bagong.
4. Fuso Colt Diesel
Di Tanah Air kendaraan komersial ini lebih dikenal dengan nama Colt Diesel atau Si Kepala Kuning. Truk ini menjadi cikal bakal dari kesuksesan Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation, yang saat ini hadir dengan bendera PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors.
Fuso Colt Diesel pertama kali didatangkan ke Indonesia pada 1970 oleh PT New Marwa, yang ditunjuk sebagai distributor resmi Mitsubishi. Tipe yang dihadirkan kala itu adalah T100, yang kemudian mendapat julukan sebagai Raja Jalanan.
Tipe berikutnya diluncurkan pada 1972, dan setahun berikutnya perusahaan mengubah nama menjadi KTB dan membangun pusat perakitan di Tanah Air. Sejak itu, model Colt Diesel terbaru terus dihadirkan untuk menemani masyarakat dalam proses pembangunan negeri ini.
(wsb)