Rumah.com Sarankan Tiga Langkah Penting Sebelum Anda Beli Rumah
loading...
A
A
A
Hal tersebut menunjukkan responden di Indonesia dan Singapura memiliki kecenderungan untuk menabung terlebih dahulu sebelum membeli rumah, daripada menabung setelah mengetahui harga rumah. Sedangkan dalam hal kepemilikan properti, responden dari Indonesia paling sedikit kepemilikannya di kawasan Asia Tenggara (54%) dan merupakan respondon paling banyak yang masih tinggal dengan orang tua mereka (23%). Sedangkan sisanya adalah penyewa hunian/properti (20%) dan investor properti (7%).
“Meskipun demikian responden Indonesia justru menunjukkan intensi paling tinggi di kawasan dalam rencana pembelian properti sejumlah 89% memiliki keinginan untuk membeli properti di dalam negeri. Sedangkan 6% responden lainnya mempunyai intensi untuk membeli properti di luar negeri, 3% responden tidak memiliki keinginan untuk membeli properti dan 6% responden lainnya tidak tahu,” beber Marine.
Bagi responden di Indonesia, hambatan utama yang dihadapi ketika akan mengambil KPR adalah tidak mampu membayar uang muka (51%), pekerjaan atau pendapatan yang tidak stabil (39%), dan rekam jejak kredit yang jelek (30%).
Tetapi, dia mengingatkan, calon pembeli rumah yang mau memanfaatkan KPR jangan lupa untuk memikirkan kelayakan dan kolektibilitas dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang saat ini sepenuhnya dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta jumlah angsuran bulanan.
Menurut Marine, di tengah COVID-19 yang masih berlangsung sampai sekarang ini sekaligus adanya adaptasi kebiasaan baru menuju New Normal, protokol kesehatan yang selama ini sudah berjalan bisa terus diterapkan termasuk di industri properti. Pembatasan atau pengurangan pertemuan tatap muka untuk sementara waktu masih harus dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus Corona.
Rumah.com menyarankan pencari rumah mengambil tiga langkah penting sebelum memutuskan membeli rumah. Langkah pertama, mencari informasi seputar dan rencana infrastruktur wilayah hunian yang menjadi incaran. Sehingga bisa mendapatkan gambaran bagaimana nantinya lingkungan hunian akan berkembang dan mengetahui bagaimana sarana infrastruktur akan tersedia termasuk transportasi massal.
Langkah kedua, mencari informasi perbandingan harga properti satu lokasi yang sama maupun di sekitarnya. Tujuannya supaya bisa mendapatkan kisaran harga properti yang akurat dan sesuai fasilitas hunian yang didapatkan. Plus mencegah konsumen membeli properti di luar batas kewajaran.
Sedangkan langkah ketiga adalah melakukan simulasi KPR dan penghitungan plafon sesuai tingkat penghasilan agar konsumen bisa mengetahui perkiraan uang muka, perkiraan besar pinjaman, dan cicilan maksimal yang bisa diajukan berdasarkan penghasilan. Ini bisa mencegah konsumen tidak mampu membayar besaran cicilan di kemudian hari.
"Beragam informasi yang dibutuhkan oleh konsumen yang pertama kali akan membeli rumah, semuanya bisa didapatkan di Rumah.com," pungkas Marine.
“Meskipun demikian responden Indonesia justru menunjukkan intensi paling tinggi di kawasan dalam rencana pembelian properti sejumlah 89% memiliki keinginan untuk membeli properti di dalam negeri. Sedangkan 6% responden lainnya mempunyai intensi untuk membeli properti di luar negeri, 3% responden tidak memiliki keinginan untuk membeli properti dan 6% responden lainnya tidak tahu,” beber Marine.
Bagi responden di Indonesia, hambatan utama yang dihadapi ketika akan mengambil KPR adalah tidak mampu membayar uang muka (51%), pekerjaan atau pendapatan yang tidak stabil (39%), dan rekam jejak kredit yang jelek (30%).
Tetapi, dia mengingatkan, calon pembeli rumah yang mau memanfaatkan KPR jangan lupa untuk memikirkan kelayakan dan kolektibilitas dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang saat ini sepenuhnya dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta jumlah angsuran bulanan.
Menurut Marine, di tengah COVID-19 yang masih berlangsung sampai sekarang ini sekaligus adanya adaptasi kebiasaan baru menuju New Normal, protokol kesehatan yang selama ini sudah berjalan bisa terus diterapkan termasuk di industri properti. Pembatasan atau pengurangan pertemuan tatap muka untuk sementara waktu masih harus dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus Corona.
Rumah.com menyarankan pencari rumah mengambil tiga langkah penting sebelum memutuskan membeli rumah. Langkah pertama, mencari informasi seputar dan rencana infrastruktur wilayah hunian yang menjadi incaran. Sehingga bisa mendapatkan gambaran bagaimana nantinya lingkungan hunian akan berkembang dan mengetahui bagaimana sarana infrastruktur akan tersedia termasuk transportasi massal.
Langkah kedua, mencari informasi perbandingan harga properti satu lokasi yang sama maupun di sekitarnya. Tujuannya supaya bisa mendapatkan kisaran harga properti yang akurat dan sesuai fasilitas hunian yang didapatkan. Plus mencegah konsumen membeli properti di luar batas kewajaran.
Sedangkan langkah ketiga adalah melakukan simulasi KPR dan penghitungan plafon sesuai tingkat penghasilan agar konsumen bisa mengetahui perkiraan uang muka, perkiraan besar pinjaman, dan cicilan maksimal yang bisa diajukan berdasarkan penghasilan. Ini bisa mencegah konsumen tidak mampu membayar besaran cicilan di kemudian hari.
"Beragam informasi yang dibutuhkan oleh konsumen yang pertama kali akan membeli rumah, semuanya bisa didapatkan di Rumah.com," pungkas Marine.
(iqb)