Kaca Depan Mobil Pecah Jadi Mimpi Buruk Pemilik Mobil Canggih

Senin, 27 Desember 2021 - 21:00 WIB
loading...
Kaca Depan Mobil Pecah Jadi Mimpi Buruk Pemilik Mobil Canggih
Kaca mobil depan atau windshield kini sudah dibekali dengan banyak teknologi canggih. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Pemilik mobil modern yang sudah sangat canggih jangan berharap pernah mengalami kaca depan mobil yang pecah. Itu bisa jadi mimpi buruk karena akan benar-benar merepotkan dan memakan biaya yang tidak sedikit untuk perbaikannya.

Ya, kaca depan mobil yang ada saat ini memang tidak lagi seperti dulu. Penyematan teknologi keamanan supercanggih membuat kaca depan tidak lagi berfungsi sebagai perlindungan penumpang dan pengemudi dari terpaan angin dan benda-benda lain.

Lebih dari itu kaca depan kini sudah dilengkapi dengan berbagai sensor, radar dan kamera. Pemasangan itu merupakan konsekwensi dari hadirnya teknologi keamanan yang sangat canggih seperti ADAS (Advanced Driver Assisting System).

Ambil contoh fitur Toyota Safety Sense (TSS) yang ada di New Toyota Veloz dan tipe tertinggi New Toyota Avanza. Kerja TSS sangat mengandalkan sensor dan kamera yang dipasang di kaca depan Low MPV sejuta umat Indonesia itu.



Kaca Depan Mobil Pecah Jadi Mimpi Buruk Pemilik Mobil Canggih


Nah, bayangkan jika tiba-tiba kaca mobil tersebut retak dan pecah. Tentu mengganti kaca depannya tidak akan semudah di mobil biasa. "Dulu penggantian kaca depan sangat mudah dan tidak merepotkan. Kini jadi lebih kompleks karena perlu kalibrasi dan diganosa khusus," ujar Aaron Schulenburg, Executive Director of the Society of Collision Repair Specialists.

Tidak hanya fitur ADAS yang sangat kompleks, fitur-fitur lain yang lebih sederhana juga punya pengaruh besar. Ambil contoh fitur rain sensing yang sangat umum digunakan di mobil-mobil baru. Fitur itu memungkinkan wiper bekerja otomatis apabila ada air yang jatuh ke permukaan kaca depan.

Begitu juga dengan head up display yang memproyeksikan berbagai informasi mobil ke kaca depan bagian dalam. Jadi mimpi buruk benar-benar terjadi apabila kaca depan itu pecah. Biaya penggantiannya akan sangat besar dan proses perbaikan yang tidak sederhana.



Aaron Schulenburg mengatakan saat ini setiap pabrikan memang berupaya membuat material kaca depan yang sangat kuat.Hanya saja karena masih berbentuk kaca tetap saja potensi pecah dapat terjadi.

Konsekuensinya pabrikan mobil meminta agar penggantian kaca yang pecah harus menggunakan parts original. Tentu hal itu dilakukan agar segala fungsi yang telah ada di kaca mobil buatan mereka tetap bekerja sebagaimana mestinya.

"Kini biaya perbaikan yang hanya jutaan bisa jadi puluhan juta rupiah," jelas Aaron Schulenburg.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1088 seconds (0.1#10.140)