Bulan Depan, UEA Luncurkan Misi Pertama ke Planet Mars

Sabtu, 20 Juni 2020 - 10:07 WIB
loading...
A A A
Pada misi awal ini, UEA tidak akan mendaratkan pesawatnya di Mars, tetapi lebih memilih sebagai pengorbit yang berfungsi. Itu adalah risiko yang layak diambil UEA, yang merupakan negara muda dan belum berusia 50 tahun (dalam antariksa). (Lihat foto: Bus Trans Patriot Bekasi Kembali Beroperasi)

“Tujuannya adalah untuk merayakan ulangtahun ke-50 kami pada 2 Desember 2021, dengan pesan yang sangat besar untuk mencapai Mars,” kata Sharaf.

Sharaf mengambil sebuah pelajaran di masa lalu, di mana wilayah UEA digunakan sebagai penghasil pengetahuan lebih dari 800 tahun silam. Seluruh orang dari berbagai agama membangun wilayah tersebut.

“Saat kami berhenti melakukan itu, kami mundur. Untuk misi Mars, syarat selama ini adalah kamu harus membangunnya, bukan membelinya,” katanya.

Saat ini, hanya ada delapan misi Mars yang aktif dan UEA berharap bisa bergabung dengan klub eksklusif ini. Hal itu datang ketika dominasi eksplorasi ruang angkasa oleh pemerintah Rusia dan Amerika Serikat (AS) akan segera berakhir. (Baca juga: Video Suara Mengerikan di Langit, Netizen Sebut Jeritan dari Neraka)

Bulan lalu, SpaceX, sebuah perusahaan swasta yang dimiliki oleh miliarder Elon Musk, telah meluncurkan dua astronot Amerika ke International Space Station (ISS). Itu adalah pertama kalinya astronot AS dikirim ke luar angkasa dari tanah Amerika sejak 2011.

Selain Space X, Blue Origin milik Jeff Bezos dan Virgin Galactic serta Richard Branson, membuat terobosan dalam memprivatisasi perjalanan ruang angkasa. Negara-negara lain juga mencoba membuat tanda mereka di ruang angkasa. Salah satunya adalah China, yang menjadi berita utama global ketika negara itu berhasil mendaratkan pesawatnya di sisi Bulan yang agak jauh pada tahun lalu.

India dan Israel juga telah mengembangkan program luar angkasa dengan meluncurkan keduanya untuk misi ke Bulan tahun 2019. Namun, keduanya berakhir dengan kegagalan.

Sejauh ini UAE sudah memiliki beberapa keberhasilan eksplorasi ruang angkasa yang dilakukan sebelumnya. Prestasi itu adalah peluncuran empat satelit pengamatan bumi dan mengirim astronotnya sendiri, Hazzaa al-Mansoori, ke ISS. (Baca juga: Dua Astronot AS Tiba di Stasiun ISS)

Namun, Sharaf menyadari bahwa prestasi itu masih jauh dari kata berhasil. Tingkat kesulitan teknis saat menjelajahke ISS sejauh 250 mil dan Bulan sejauh 238.855 masih lebih rendah jika dibandingkan dengan perjalanan antarplanet.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3669 seconds (0.1#10.140)