Aplikasi Transportasi Online Dibajak, Lalu Lintas di Moskow Kacau Balau

Minggu, 04 September 2022 - 06:53 WIB
loading...
Aplikasi Transportasi...
Lalu lintas di Kota Moskow, Rusia, mengalami kekacauan akibat peretasan atau pembajakan aplikasi transportasi online. Foto/Futechie
A A A
MOSKOW - Lalu lintas di Kota Moskow, Rusia, mengalami kekacauan akibat peretasan atau pembajakan aplikasi transportasi online. Peretasan aplikasi YandexTaxi membuat pesanan secara massal ke satu titik sehingga menimbulkan kekacauan lalu lintas selama satu jam.

Pada Kamis 1 September 2022 lalu lintas menuju ke Prospek Kutuzovsky di Rusia mengalami kemacetan luar biasa. Meskipun biasanya terjadi kemacetan di kota paling padat kedua di dunia, insiden itu membuat kekacauan lalu lintas lebih parah akibat peretas (hacker) menyalahgunakan aplikasi transportasi online.

Peretas melakukan gangguan dengan membuat pesanan secara massal kendaraan melalui aplikasi YandexTaxi. The Vice melaporkan bahwa peretas memesan lusinan kendaraan menggunakan aplikasi Yandex Taxi.



Sejumlah mobil taksi berwarna kuning diperintahkan untuk melakukan penjemputan dari satu lokasi, semuanya pada waktu yang sama. Perintah tersebut mengakibatkan kemacetan lalu lintas karena terjadi penumpukan kendaraan di satu titik.

Seorang juru bicara Yandex mengkonfirmasi ada "upaya penyerang untuk mengganggu layanan." Dia mengatakan bahwa beberapa lusin pengemudi menerima pesanan massal ke distrik Fili di Moskow, sebuah jalan raya utama di luar pusat kota.

Juru bicara itu menambahkan bahwa kemacetan teratasi dalam waktu kurang dari satu jam, setelah tim keamanan aplikasi menghentikan aksi peretas. “Tim menghentikan dengan meningkatkan algoritme untuk mendeteksi dan mencegah serangan semacam itu di masa depan,” katanya dikutip SINDOnews dari laman appleinsider, Minggu (4/9/2022).


Aplikasi Transportasi Online Dibajak, Lalu Lintas di Moskow Kacau Balau


Meskipun belum ada konfirmasi resmi untuk kelompok di balik serangan itu, kelompok hacktivist Anonymous mengklaim melalui Twitter bahwa mereka bekerja dengan kelompok hacktivist yang dikenal sebagai IT Army of Ukraine.

Meskipun menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengemudi di kota untuk periode waktu yang relatif singkat, itu setidaknya membuktikan kemungkinan dunia nyata aplikasi transportasi dapat disalahgunakan. Aksi ini berpotensi memengaruhi kehidupan sehari-hari.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3111 seconds (0.1#10.140)