Pengamat Ragukan Ambisi Virgin Hyperloop Membangun Kereta Hypersonik
loading...
A
A
A
LOS ANGELES - Virgin Hyperloop merilis sebuah video yang menggambarkan rencananya untuk membangun kereta cepat dengan pod penumpang menggunakan levitasi magnetik yang bisa melesat di atas 1.000 km/jam (600mph) melalui tabung.
Tidak seperti kereta cepat pada umumnya, Hyperloop akan berbentuk Pod yang dapat berpisah dan bergabung dengan trek statis secara individual seperti mobil di jalan raya.
Tahun lalu, Virgin Hyperloop menyelesaikan perjalanan uji coba berawak pertamanya dengan kecapatan mencapai kecepatan 170km/jam.
Insinyur sekaligus pengamat kereta api, Gareth Dennis menanggapi video Virgin Hyperloop melalui akun twitternya. Dia mengatakan, semuanya bekerja dan hebat tapi itu tak lebih dari beberapa teknologi CGI untuk membuat video.
Dennis mempertanyakan visi Hyperloop yang bisa membawa puluhan ribu penumpang per jam dalam satu arah. Karena itu berarti Hyperloop membutuhkan seribu atau lebih pod untuk jalan setiap jamnya. "Jika benar itu sama saja satu pod berjalan setiap tiga detik, katanya kepada BBC News.
Sementara itu, pihak Virgin Hyperloop menyatakan kalau sistem transportasi Hyperloop itu unik. "Tidak seperti kereta yang secara fisik terikat bersama untuk memindahkan sekelompok besar orang, pod kami terhubung secara digital," katanya.
Sistem pod ini, katanya, mirip seperti konvoi truk di jalan. "Konvoi memungkinkan sistem kami untuk memberikan kenyamanan sesuai permintaan dan layanan mobil langsung ke tujuan, sambil mewujudkan efisiensi dan throughput kereta yang lebih tinggi."
Untuk transportasi masa depan ini, Virgin Hyperloop mengatakan akan menggunakan pod bertenaga baterai.
Konsep hyperloop dimasukkan dalam RUU Infrastruktur AS yang baru-baru ini disahkan oleh Senat, membuka kemungkinan pendanaan pemerintah Federal. Namun masih banyak pertanyaan soal kepraktisan dan membangun jaringan luas jalur tabungnya sambil menjaga biaya tetap kompetitif dari tarif kereta api dan udara.
Virgin Hyperloop mengatakan jawabannya adalah memanfaatkan "perkembangan teknologi" untuk menekan biaya dan pengembalian yang tinggi, dan menarik dompet publik. "Kami melihat potensi besar untuk menarik investasi dari sektor swasta, memanfaatkan investasi publik", katanya.
Tidak seperti kereta cepat pada umumnya, Hyperloop akan berbentuk Pod yang dapat berpisah dan bergabung dengan trek statis secara individual seperti mobil di jalan raya.
Tahun lalu, Virgin Hyperloop menyelesaikan perjalanan uji coba berawak pertamanya dengan kecapatan mencapai kecepatan 170km/jam.
Insinyur sekaligus pengamat kereta api, Gareth Dennis menanggapi video Virgin Hyperloop melalui akun twitternya. Dia mengatakan, semuanya bekerja dan hebat tapi itu tak lebih dari beberapa teknologi CGI untuk membuat video.
Dennis mempertanyakan visi Hyperloop yang bisa membawa puluhan ribu penumpang per jam dalam satu arah. Karena itu berarti Hyperloop membutuhkan seribu atau lebih pod untuk jalan setiap jamnya. "Jika benar itu sama saja satu pod berjalan setiap tiga detik, katanya kepada BBC News.
Sementara itu, pihak Virgin Hyperloop menyatakan kalau sistem transportasi Hyperloop itu unik. "Tidak seperti kereta yang secara fisik terikat bersama untuk memindahkan sekelompok besar orang, pod kami terhubung secara digital," katanya.
Sistem pod ini, katanya, mirip seperti konvoi truk di jalan. "Konvoi memungkinkan sistem kami untuk memberikan kenyamanan sesuai permintaan dan layanan mobil langsung ke tujuan, sambil mewujudkan efisiensi dan throughput kereta yang lebih tinggi."
Untuk transportasi masa depan ini, Virgin Hyperloop mengatakan akan menggunakan pod bertenaga baterai.
Konsep hyperloop dimasukkan dalam RUU Infrastruktur AS yang baru-baru ini disahkan oleh Senat, membuka kemungkinan pendanaan pemerintah Federal. Namun masih banyak pertanyaan soal kepraktisan dan membangun jaringan luas jalur tabungnya sambil menjaga biaya tetap kompetitif dari tarif kereta api dan udara.
Virgin Hyperloop mengatakan jawabannya adalah memanfaatkan "perkembangan teknologi" untuk menekan biaya dan pengembalian yang tinggi, dan menarik dompet publik. "Kami melihat potensi besar untuk menarik investasi dari sektor swasta, memanfaatkan investasi publik", katanya.
(ysw)