Sedihnya Nasib Pencipta Wiper Kaca Mobil, Tak Pernah Dapat Untung dari Karyanya
loading...
A
A
A
Sepulangnya dari supermarket dia langsung terpikir membuat sebuah alat yang bisa dipasang di kaca mobil guna membersihkan salju yang menghalangi pandangan pengemudi kendaraan troli.
Dia kemudian meminta seorang desainer untuk membuat sebuah bilah karet yang dapat terus membersihkan kaca depan tanpa perlu menghentikan laju ken daraan troli. Desainer itu juga diminta agar bilah karet itu dioperasikan dengan tangan pengemudi kendaraan troli.
Di saat yang bersamaan dia kemudian mematenkan karya tersebut. Sayangnya meski paten sudah diterima, Mary Anderson justru kesulitan memproduksi massal karyanya itu karena alasan yang sangat aneh.
"Mereka menilai perangkat itu sangat mengganggu pengemudi. Padahal faktnya banyak pengemudi tidak dapat melihat jalan saat hujan dan turun salju. Yang jelas lebih berbahaya," sebut The Drive.
Selain itu isu seksisme juga dialami oleh Mary Anderson. Banyak orang menganggap perempuan tidak mampu berpikir inovatif. Hal itu yang membuat Mary Anderson kesulitan mendapatkan rekan pengusaha yang bisa mewujudkan wiper kaca mobil buatannya.
Akhirnya paten yang dimiliki oleh Mary Anderson kadaluwarsa. Mary Anderson juga tidak punya keturunan yang berkepentingan meneruskan paten tersebut.
Karya Mary Anderson pun akhirnya terkatung-katung sia-sia. Apalagi saat itu secara momen, industri otomotif yang fokus pada kendaraan roda empat juga belum berkembang pesat.
Baru pada 1922 perusahaan mobil asal Amerika Serikat Cadillac kemudian mencoba memasang wiper kaca mobil yang dibuat oleh Mary Anderson. Saat itu Cadillac sama sekali tidak mengeluarkan uang sepeser pun dalam memasang komponen itu karena memang patennya sudah kadaluwarsa.
Mereka juga tidak salah jika harus meniru paten yang sudah ada. Yang mereka lakukan tinggal membuatnya jadi lebih baik lagi.
Dia kemudian meminta seorang desainer untuk membuat sebuah bilah karet yang dapat terus membersihkan kaca depan tanpa perlu menghentikan laju ken daraan troli. Desainer itu juga diminta agar bilah karet itu dioperasikan dengan tangan pengemudi kendaraan troli.
Di saat yang bersamaan dia kemudian mematenkan karya tersebut. Sayangnya meski paten sudah diterima, Mary Anderson justru kesulitan memproduksi massal karyanya itu karena alasan yang sangat aneh.
"Mereka menilai perangkat itu sangat mengganggu pengemudi. Padahal faktnya banyak pengemudi tidak dapat melihat jalan saat hujan dan turun salju. Yang jelas lebih berbahaya," sebut The Drive.
Selain itu isu seksisme juga dialami oleh Mary Anderson. Banyak orang menganggap perempuan tidak mampu berpikir inovatif. Hal itu yang membuat Mary Anderson kesulitan mendapatkan rekan pengusaha yang bisa mewujudkan wiper kaca mobil buatannya.
Akhirnya paten yang dimiliki oleh Mary Anderson kadaluwarsa. Mary Anderson juga tidak punya keturunan yang berkepentingan meneruskan paten tersebut.
Karya Mary Anderson pun akhirnya terkatung-katung sia-sia. Apalagi saat itu secara momen, industri otomotif yang fokus pada kendaraan roda empat juga belum berkembang pesat.
Baru pada 1922 perusahaan mobil asal Amerika Serikat Cadillac kemudian mencoba memasang wiper kaca mobil yang dibuat oleh Mary Anderson. Saat itu Cadillac sama sekali tidak mengeluarkan uang sepeser pun dalam memasang komponen itu karena memang patennya sudah kadaluwarsa.
Mereka juga tidak salah jika harus meniru paten yang sudah ada. Yang mereka lakukan tinggal membuatnya jadi lebih baik lagi.