Mengulik Kamera Spesial yang ada di Helm Polisi Polda Metro Jaya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pihak kepolisian semakin serius dalam menegakkan peraturan lalu lintas melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Tidak hanya memasang kamera di berbagai titik, petigas kepolisian kini dilengkapi dengan berbagai kamera mulai dari kamera helm, kamera badan, drone hingga kamera dashboard. Menariknya setiap daerah kepolisian menggunakan jenis kamera yang berbeda dalam tugas penegakan peraturan lalu lintas itu.
Petugas kepolisian Polres Sukoharjo, Jawa Tengah misalnya yang menggunakan action cam di bagian badan dan helm. Ini berbeda dengan petugas kepolisian Polda Metro Jaya yang menggunakan action cam di bagian badan dan kamera khusus di bagian helm.
Kamera khusus di bagian helm inilah yang tergolong canggih dibanding action cam lainnya. Desainnya yang unik dan futuristik membuat helm petugas kepolisian Polda Metro Jaya jadi terlihat keren.
Kamera itu tak lain dan tak bukan adalah Sena 10C Pro. Bagi pengendara motor yang bergabung di klub dan komunitas dan sering touring, Sena 10C Pro bukan barang baru. Sejatinya, Sena 10C Pro adalah bluetooth intercom dengan kamera yang dipasang ke helm.
Perangkat ini kerap mereka gunakan untuk berkomunikasi selama touring berjalan di antara anggota komunitas atau klub. Sena 10C Pro ini bisa terhubung dengan 4 pengendara lainnya yang sama-sama pakai bluetooth intercom. Menurut situs resminya, perangkat ini diklaim mampu tetap terhubung hingga jarak 1,6 kilometer.
Selain itu, Sena 10C Pro juga bisa terhubung dengan smartphone melalui bluetooth. Dengan itu, pengendara juga bisa mendengarkan radio, musik, dan GPS. Karena menggunakan bluetooth, tidak dibutuhkan lagi kabel-kabel.
Perangkat ini memakai speaker yang ditempel di dalam helm, bukan earphone yang masuk ke lubang telinga. Sehingga masih bisa mendengar suara di sekitar pengendara.
Khusus untuk Sena 10C Pro ini, dilengkapi dengan kamera yang mampu merekam video 1080p 30 fps atau 720p 60 fps. Sena 10C ini akan merekam semua pembicaraan melalui intercom ke dalam video.
Untuk proses penilangan, petugas kepolisian nantinya akan menyerahkan video yang terekam melalui kamera helm, badan helm, kamera dashboard dan drone ke Polda Metro Jaya untuk direview. Namun Sena 10C Pro justru memiliki kemampuan untuk review video melalui aplikasi Camera App. Jadinya petugas kepolisian bisa terlebih dulu melakukan review video.
Satu hal yang menguntungkan dari Sena 10C Pro yang digunakan petugas kepolisian Polda Metro Jaya adalah dimensi dan ukurannya. Berbeda dengan kamera aksi yang digunakan petugas kepolisian Polres Sukoharjo yang dipasang di helm, Sena 10C Pro tidak memerlukan breket tambahan untuk melindungi dan memasang alat itu ke helm. Jadi Sena 10C Pro tidak membebani helm yang tentunya akan membuat fungsi helm jadi sedikit berkurang.
Petugas kepolisian Polres Sukoharjo, Jawa Tengah misalnya yang menggunakan action cam di bagian badan dan helm. Ini berbeda dengan petugas kepolisian Polda Metro Jaya yang menggunakan action cam di bagian badan dan kamera khusus di bagian helm.
Kamera khusus di bagian helm inilah yang tergolong canggih dibanding action cam lainnya. Desainnya yang unik dan futuristik membuat helm petugas kepolisian Polda Metro Jaya jadi terlihat keren.
Kamera itu tak lain dan tak bukan adalah Sena 10C Pro. Bagi pengendara motor yang bergabung di klub dan komunitas dan sering touring, Sena 10C Pro bukan barang baru. Sejatinya, Sena 10C Pro adalah bluetooth intercom dengan kamera yang dipasang ke helm.
Perangkat ini kerap mereka gunakan untuk berkomunikasi selama touring berjalan di antara anggota komunitas atau klub. Sena 10C Pro ini bisa terhubung dengan 4 pengendara lainnya yang sama-sama pakai bluetooth intercom. Menurut situs resminya, perangkat ini diklaim mampu tetap terhubung hingga jarak 1,6 kilometer.
Selain itu, Sena 10C Pro juga bisa terhubung dengan smartphone melalui bluetooth. Dengan itu, pengendara juga bisa mendengarkan radio, musik, dan GPS. Karena menggunakan bluetooth, tidak dibutuhkan lagi kabel-kabel.
Perangkat ini memakai speaker yang ditempel di dalam helm, bukan earphone yang masuk ke lubang telinga. Sehingga masih bisa mendengar suara di sekitar pengendara.
Khusus untuk Sena 10C Pro ini, dilengkapi dengan kamera yang mampu merekam video 1080p 30 fps atau 720p 60 fps. Sena 10C ini akan merekam semua pembicaraan melalui intercom ke dalam video.
Untuk proses penilangan, petugas kepolisian nantinya akan menyerahkan video yang terekam melalui kamera helm, badan helm, kamera dashboard dan drone ke Polda Metro Jaya untuk direview. Namun Sena 10C Pro justru memiliki kemampuan untuk review video melalui aplikasi Camera App. Jadinya petugas kepolisian bisa terlebih dulu melakukan review video.
Satu hal yang menguntungkan dari Sena 10C Pro yang digunakan petugas kepolisian Polda Metro Jaya adalah dimensi dan ukurannya. Berbeda dengan kamera aksi yang digunakan petugas kepolisian Polres Sukoharjo yang dipasang di helm, Sena 10C Pro tidak memerlukan breket tambahan untuk melindungi dan memasang alat itu ke helm. Jadi Sena 10C Pro tidak membebani helm yang tentunya akan membuat fungsi helm jadi sedikit berkurang.
(wsb)